17.8.11

Mamfaat Baca Komik

MANFAAT MEMBACA KOMIK

Komik doraemon petualangan vol 4
Berikut ini akan saya jabarkan manfaat membaca komik menurut saya dan menurut pendapat-pendapat lainya, terutama dalam komik asal jepang(manga).


Komik sebagai sebuah media mempunyai karakteristik tersendiri. Jika seorang perupa mengatakan “ Sebuah gambar adalah seribu kata-kata”, dan seorang sastrawan menimpali ” Sebuah kata adalah seribu gambar”. Maka komik memiliki keduanya, “ kekuatan gambar” dan “kekuatan kata”. Karena komik adalah imagery media antara film dan buku. Komik adalah sebuah bahasa Literer Visual yang mengisi ruang yang terdapat diantara kedua media tersebut.


Sejak awal sejarahnya, komik, memang cenderung tampil sederhana, ingan, dan lucu, dengan munculnya The Yellow Kid dan Buster Brown’s Blue Ribbon Book of Jokes and Jingles, dua buah komik yang diterbitkan pertama kali, akhir 1890-an. Maka munculah istilah “comic” yang dalam bahasa Inggris berarti ‘ lucu’. Tetapi kemudian menjadi tidak sesuai lagi, dengan semakin berkembangnya genre-genre baru, yang selanjutnya tidak selalu harus lucu. Setelah 30 th kemudian dapat kita jumpai tema-tema Kepahlawanan, Roman sampai Horror. Apaboleh buat label ‘comic’ sudah terlanjur lengket Dan kesalahkaprahan itupun berlanjut sampai sekarang.

Kini banyak orang memahami komik hanya sebagai media hiburan. Membaca komik identik dengan mengisi waktu luang atau malah buang-buang waktu. Bahkan teman saya , Toni Masdiono sempat ditegur temannya karena dia membawa dan membaca komik. Dari kejadian tersebut dapat kita tangkap ada semacam stigma bahwa komik hanya untuk anak-anak saja( karena dalam konteks ini mas Toni sudah cukup berumur) dan membaca komik tidak ada manfaatnya.

Padahal tidak demikian kenyataannya. Dalam tradisi Manga, sejak akhir 1950-an di Jepang muncul pembagian grouping pembaca komik. Shoujo manga untuk anak perempuan, Shounen manga untuk anak laki-laki, Seinen untuk remaja, dan Gekiga ( yang dalam bahasa Inggris artinya“ theatrical pictures “ ) untuk pembaca dewasa. Malah belakangan muncul manga untuk kalangan profesional sampai ibu rumah tangga. Di Perancis komik untuk kalangan dewasa berkembang pesat. Survey tahun 1993, 4 dari 10 orang Perancis usia 25-44 th membaca komik. Sepertiga dari 675 judul yang dipublikasikan di Perancis th 1992 ditujukan untuk kalangan dewasa. Bahkan akhir-akhir ini muncul istilah “ Graphic Novel “, komik dengan tema-tema yang lebih berat, dengan penggarapan lebih nyeni, dan dilihat dari temanya jelas target sasarannya adalah orang dewasa.

Adalah kurang jernih bila kita berpikir membaca komik tak ada manfaatnya. Sedikitnya kita mendapat hiburan . Coba kita luaskan pandangan kita, ternyata komik jauh bermanfaat dari yang kita duga. Tercatat beberapa lembaga di Amerika pernah menggunakan komik sebagai media penerangan. Sebut saja Komisi Energi Atom Amerika Serikat (AEC), General Electric Corporation, mereka menerangkan ilmu atom, listrik dan ilmu pengetahuan lainnya dalam bentuk komik. Kemudian sebuah organisasi kemasyarakatan Anti Defamation League (Liga Anti Permusuhan) menggunakan komik untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip toleransi dan
persaudaraan. Di Cina, Mao Ze Dong menggunakan komik sebagai alat propaganda kepartaiannya. Dan kini dapat kita jumpai komik-komik yang mencoba melatih kepekaan emosi dan sosial kita, seperti komik terbitan Mizan, atau komik ilmu pengetahuannya KPG. Tanpa kita sadari berbagai instruksi manual, brosur, dan iklan juga menggunakan bahasa rupa komik agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Tak kenal maka tak sayang.Begitu kira-kira gambaran dari mereka yang apriori terhadap komik. Banyak orang tua dan guru (pendidik) yang mempersalahkan komik sebagai penyebab anak-anak malas belajar. Beberapa kalangan mengkhawatirkan kegemaran membaca komik membuat anak-anak tidak tertarik lagi membaca buku-buku yang”serius”. Bagaimana kalau kita berpikir terbalik, justru kegemaran membaca komik membuat mereka terlatih untuk membaca. Semacam ‘gerbang’ untuk membaca buku-buku lain
yang lebih “serius”. Dan yang patut diperhitungkan adalah sedikit atau banyak memperlancar kemampuan bahasa, dengan membaca komik anak-anak tidak kesulitan ketika membuat cerita.

Selanjutnya beberapa tuduhan menunjuk komik sebagai salah satu pemupuk
kenakalan remaja. Meskipun belum dapat dibuktikan secara pasti, isi komik tertentu yang menggambarkan kekerasan secara berlebihan serta menampilkan pornografi dianggap sebagai penyulutnya. Komikpun dianggap sebagai “barang haram” sehingga beberapa orangtua melarang anaknya membaca komik, dan di sekolah-sekolah mengadakan razia dan tidak layak
untuk menjadi koleksi perpustakaan.

Hal mendasar yang perlu dijernihkan adalah kita tidak bisa men’generalisir’ semua komik adalah membawa pengaruh jelek pada penikmatnya. Karena apabila kita lebih obyektif dapat melihat bahwa komik sebagai media komunikasi tergantung dari isi pesannya dan ‘the man behind’nya. Apabila kita bawa kearah kebaikan, maka baiklah komik tersebut. Begitu juga berlaku sebaliknya. Seperti sebuah pisau, ditangan koki ahli dia akan mengantar irisan bawang dan bumbu menjadi
masakan yang lezat, tetapi di tangan seorang penjahat dia akan jadi alat pembunuh yang sangat berbahaya.

Cara pandang dan paradigma berpikir sangat berpengaruh dalam menilai sesuatu. Sekarang saya melihat semacam persaingan antara bahasa visual dan bahasa verbal. Hal ini juga terjadi pada cara pandang bidang keilmuan. Ada semacam feodalisme keilmuan, antara ilmu humaniora dengan ilmu-ilmu eksakta. Sebuah persaingan yang menyesatkan dan merusak ! Karena keduannya sama pentingnya! Beberapa orang menganggap segala sesuatu yang bergambar (termasuk komik)menjadi sesuatu yang tidak penting dan diabaikan. Sangat tidak relevan bila konteksnya adalah komik, apabila kita mempertentangkan antara gambar dan tulisan. Karena keduanya bukan ‘dua’, tapi keduanya adalah ‘satu’. Ada kata yang tak terlukiskan, adapula lukisan yang tak ter’kata’kan. Keduanya saling
melengkapi, dan keduanya melebur dalam komik. Dalam tata bahasa komik kita mengenal Quipu (simbol penanda ucapan, pikiran ) & Onomatope ( kata yang meniru bunyi, gambar yang meniru suara)

Seperti layaknya literatur, komik merupakan bentuk ekspresi yang komplit. Harus dipahami sebagai dokumen yang tidak boleh dibatasi pemaknaannya. Karena komik juga merefleksikan kondisi masyarakatnya sama seriusnya dengan art movement, literatur, atau film.

Komik adalah cerita kartun bergambar dimana gambar lebih penting dari ceritanya, cerita bergambar banyak ditemui di buku komik, majalah, dll. Komik di gemari oleh anak-anak karna tanpa membaca ceritanya saja sudah dapat menangkap jalan ceritanya dan tidak perlu susah payah untuk membacanya.

kebanyakan orang tua tidak setuju bila anak hanya terpaku pada membaca komik tetapi tidak sedikit pula yang setuju jika anak melihat komik.

Beberapa alasan baik dan buruk dari membaca komik :

BAIK :

- Untuk anak yang belum pandai membaca, komik dapat di jadikan sarana untuk dapat
melatihnya membaca.

- Memperkenalkan anak pada kosakata yang lebih banyak, seperti halnya jika membaca
buku yang lain.

- Membantu anak untuk menyalurkan emosinya

- Membuat imajinasi anak dapat berkembang dan hidup





Yang dimaksud dengan komik adalah cerita kartun bergambar dimana unsur gambar lebih penting dari pada ceritanya. Cerita kartun bergambar bisa dijumpai dalam buku komik, majalah ataupun surat kabar. Komik banyak di gemari anak-anak karena tanpa membaca tulisannya atau tanpa ada tulisan pun seseorang sudah dapat menangkap ceritanya dan tidak usah bersusah payah untuk membaca uraian yang tercantum dalam buku.
Umumnya orang tua atau tokoh pendidikan tidak setuju bila anak terpaku pada komik tapi ada pula orang-orang yang tidak keberatan bila anak melihat komik. Ada ketidaksesuaian pendapat di antara kedua kubu tersebut. Tapi yang jelas bila anak terlalu banyak melihat komik dan kurang diimbangi dengan membaca buku atau melakukan aktivitas bermain yang beraneka ragam, tentu kurang “sehat”.
Alasan-alasan mengapa komik di anggap baik dilihat oleh anak-anak :

·                     Untuk anak-anak yang belum dapat membaca, melihat komik dapat memberi pengalaman membaca yang bisa di nikmati.
·                     Komik dapat mendorong anak untuk belajar membaca.
·                     Sasaran pendidikan tetap dapat dicapai pada anak yang sering melihat komik.
·                     Memperkenalkan anak pada perbendaharaan kata yang lebih luas seperti halnya kalau anak membaca buku-buku lain.
·                     Komik dapat menjadi teknik yang baik untuk menyebarkan propaganda karena bisa menghindari munculnya dugaan-dugaan negatif.
·                     Memungkinkan anak menyalurkan emosinya.
·                     Anak dapat mengindentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh komik yang mempunyai kualitas membanggakan.
menurut saya:
1.komik sebagai sarana hiburan
2.komik sebagai sarana pembelajaran
3.komik sebagai sarana motivator

dari berbagai pengertian dan manfaat yang telah  di sebutkan di atas menurut saya bahwa membaca komik merupakan media hibran ,media belajar, dan media berimajinasi. dan hal yang terpenting yang saya dapat selama saya membaca komik(manga\komik jepang) saya memperoleh begitu banyak motifasi yang tidak bisa saya peroleh melalui buku pelajaran ataupun sinetron.dan karna komik juga dapat mengispirasi saya dalam berjuang dalam mewujudkan mimpi saya..
tapi janganlupa kewajiban kita sebagai pelajar yaitu belajar ,karna saya yang masih bersekolah.

pesansaya

BAGI PARA PEMBACA KOMIK HARAP BERFIKIR YANG POSITIF TERHADAP SUATU CERITA DAN GAMBAR DALAM KOMIK,DAN INGAT BAHWA ITU SEMUA HANYA SEBUAH CERITA FIKTIF BELAKA,DAN JANGAN LUPA AMBILLAH SUATU PELAJARAN YANG DAPAT KITA TIRU DALAM KEHIDUPAN NYATA!!!!!!


manfaat dan kerugian anak membaca komik
Yang dimaksud dengan komik adalah cerita kartun bergambar dimana unsur gambar lebih penting dari pada ceritanya. Cerita kartun bergambar bisa dijumpai dalam buku komik, majalah ataupun surat kabar. Komik banyak di gemari anak-anak karena tanpa membaca tulisannya atau tanpa ada tulisan pun seseorang sudah dapat menangkap ceritanya dan tidak usah bersusah payah untuk membaca uraian yang tercantum dalam buku.
Umumnya orang tua atau tokoh pendidikan tidak setuju bila anak terpaku pada komik tapi ada pula orang-orang yang tidak keberatan bila anak melihat komik. Ada ketidaksesuaian pendapat di antara kedua kubu tersebut. Tapi yang jelas bila anak terlalu banyak melihat komik dan kurang diimbangi dengan membaca buku atau melakukan aktivitas bermain yang beraneka ragam, tentu kurang “sehat”.
Alasan-alasan mengapa komik di anggap baik dilihat oleh anak-anak :
  • Untuk anak-anak yang belum dapat membaca, melihat komik dapat memberi pengalaman membaca yang bisa di nikmati.
  • Komik dapat mendorong anak untuk belajar membaca.
  • Sasaran pendidikan tetap dapat dicapai pada anak yang sering melihat komik.
  • Memperkenalkan anak pada perbendaharaan kata yang lebih luas seperti halnya kalau anak membaca buku-buku lain.
  • Komik dapat menjadi teknik yang baik untuk menyebarkan propaganda karena bisa menghindari munculnya dugaan-dugaan negatif.
  • Memungkinkan anak menyalurkan emosinya.
  • Anak dapat mengindentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh komik yang mempunyai kualitas membanggakan.
Alasan-alasan mengapa komik dianggap kurang baik untuk dilihat oleh anak-anak :
  • Komik dapat mengalihkan anak dari bahan bacaan yang lebih baik.
  • Anak yang sulit membaca tidak punya usaha untuk membaca tulisan yang ada karena dari gambar-gambarnya saja, cerita sudah dapat di pahami.
  • Tidak ada atau hanya sedikit kemajuan yang diperoleh dalam penglaman membaca melalui komik.
  • Cerita, seni gambar, dan bahasa dari komik-komik pada umumnya kurang bermutu.
  • Paham cerita yang menyangkut seks, kekerasan, dan ketegangan seringkali terlalu berlebihan dan menakutkan anak.
  • Komik bisa membuat anak terpaku sehingga tidak melakukan kegiatan bermain jenis lain.
  • Komik dapat mendorong agresifitas dan prilaku menyimpang atau melawan hukum karena menyajikan prilaku anti sosial.
  • Komik membuat kehidupan sesungguhnya menjadi tidak menarik dan membosankan.
  • Tokoh yang tampil klise (steriotip).


No comments:

Post a Comment