Sekarang ini makin sulit menemukan satwa yang dilindungi di alam bebas,
misalnya orangutan. Satwa langka ini hanya bisa ditemui di beberapa
titik di Indonesia. Selain Tanjung Puting di Kalimantan, orangutan yang
masih hidup bebas berada di hutan Gunung Leuser.
Kawasan wisata
Bukit Lawang berada di Sumatera Utara dan merupakan bagian dari Taman
Nasional Gunung Leuser yang membentang dari Sumatera Utara hingga Aceh.
Objek wisata ini sudah lama dikenal oleh masyarakat sekitar namun pernah
rusak parah akibat banjir besar pada tahun 2003.
Bukit Lawang sempat rusak parah akibat banjir besar. (Olenka Priyadarsani)Memang,
objek utama di Bukit Lawang adalah Sungai Bahorok — atau sering disebut
Sei Bahorok. Sungai besar dengan hutan lebat di sisi kanan kirinya
menjadikan tempat ini favorit bagi mereka yang ingin melarikan diri dari
kesibukan kota besar.
Anda bisa menjelajahi hutan hingga sampai
di Tangkahan, sebuah objek wisata menarik lainnya di Sumatera Utara.
Bila Anda seorang petualang tangguh, mungkin Anda ingin melakukan
jelajah hutan hingga ke Ketambe di wilayah Aceh bagian selatan. Karena
keterbatasan waktu karena sedang melakukan backpacking lintas Sumatera
Utara dalam waktu beberapa hari saja, saya hanya melakukan jelajah hutan
satu hari.
Disertai seorang pemandu, saya memulai perjalanan
singkat menjelajah Gunung Leuser. Hutan hujan tropis yang saya lalui
masih cukup lebat, kicau burung terdengar bersahutan. Ranting berderak
patah terinjak kaki-kaki kami. Beberapa kali kami harus melewati sungai
kecil yang mengalir di tengah hutan.
Bertemu orangutan liar, sebuah pengalaman menyenangkan. (Olenka Priyadarsani)Sungguh
beruntung, kami bertemu dengan seekor orangutan besar yang tengah
bergelantungan di dahan-dahan pohon. Pemandu kami memperingatkan untuk
tidak terlalu dekat, karena orangutan tersebut masih liar. Berbekal
kamera dengan lensa yang cukup memadai, kami berhasil mendapatkan gambar
orangutan tersebut walaupun kurang sempurna.
Perjalanan memakan
waktu sekitar 40 menit hingga saya sampai di Gua Kampret. Gua tersebut
tidak begitu besar namun cukup menarik. Setelah puas mengambil gambar di
dalam dan luar gua, kami pun meneruskan perjalanan menembus hutan.
Dalam perjalanan pulang, kami melewati perkebunan karet dan coklat.
Selain
perjalanan ke Gua Kampret, wisatawan dapat memilih trekking ke Panorama
Point, dengan jalur yang lebih sulit. Ada beberapa jalur lain yang
dapat diikuti tergantung minat dan stamina Anda.
Mungkin Anda
hanya ingin bermalas-malasan? Bukit Lawang juga lokasi yang tepat untuk
bersantai. Kebanyakan penginapan di lokasi ini menerapkan konsep
eco-lodging.
Banyak di antaranya yang menyediakan tempat tidur gantung di beranda,
sehingga Anda dapat bersantai sambil menikmati hijaunya pemandangan.
Anda
juga dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bermain air di sungai,
tubing, memancing, serta bersosialisai dengan masyarakat setempat. Di
sore hari, menikmati kopi tentu sangat menyenangkan.
Bukit Lawang
terletak sekitar 86 km dari Medan. Anda dapat menumpang bus Pembangunan
Semesta atau mobil L-300 dari Terminal Pinang Baris di Medan. Waktu
tempuh antara 3-4 jam karena kondisi jalan yang rusak.
Di Bukit
Lawang ada beberapa pilihan penginapan dengan fasilitas standar, namun
cukup memadai. Beberapa di antaranya adalah Jungle Inn, Bukit Lawang
Indah, Back to Nature Guesthouse.
Ayo berkenalan dengan orangutan di habitatnya!
Kunjungi juga blog perjalanan Olenka di
www.backpackology.