TURKI dikenal sebagai negara yang menjadi tempat pertemuan dua budaya, Barat dan Timur. Di negara ini juga terdapat tempat ibadah yang dulunya adalah katedral, dan kini dialifungsikan sebagai sebuah masjid.
Hagia Sophia, adalah sebuah gereja Bizantium dan bekas masjid Ottoman yang berada di Ibu Kota Turki, Istanbul. Bangunan ini memiliki sejarah yang sangat kaya, terutama karena peralihan fungsinya yang berganti-ganti.
Hagia Sophia dibangun pada abad keempat oleh Kaisar Romawi, Konstantinus I. Konstantinus merupakan kaisar penemu Kota Konstantinopel, dan Hagia Sophia adalah salah satu dari beberapa gereja penting yang dia bangun selama berkuasa.
Sejak awal dibangun hingga 1453, Hagia Sophia berfungsi sebagai Katedral Konstantinopel. Kemudian pada 1204 hingga 1261, bangunan ini beralih fungsi menjadi Gereja Katolik Roma. Pergantian fungsi terjadi juga karena latar belakang perang.
Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada Selasa, 27 Mei 1453, dan memasuki kota itu, Mehmed II pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia.
Berbagai modifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan masjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di bagian selatan. Selim II (1566-1574) membangun dua menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja, termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.
Selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid. Kemudian pada 1934, di bawah pemerintahan Presiden Turki Kemal Ataturk, Hagia Sofia diubah fungsi menjadi museum. Semua karpet yang biasa digunakan untuk beribadah dihilangkan, dan memerlihatkan lantai marmer yang indah dari bangunan ini. Namun, hiasan mosaik khas Muslim masih tetap dipertahankan.
Sejak saat itu, Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istanbul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah memesona.
No comments:
Post a Comment