
Bahkan, penelitian itu juga sudah dilakukan uji coba. Mereka menyemprot alat penghasil hujan dengan bentuk cair dari asam karbonat. Penemuan itu disemprotkan selama sekitar satu jam di atas Pulau Miyake dengan pesawat udara pada Februari silam, Kamis (28/6).
Asam karbonat cair ketika disemprotkan ke dalam awan mulai menguap. Hal ini akan menurunkan suhu di sekitarnya keras dan cepat sehingga mempercepat proses perkembangan awan hujan. Akibatnya, tetesan air terbungkus dalam kristal es sehingga hujan turun.(Rocketnews24/MEL)
No comments:
Post a Comment