GAZA - Israel menepis laporan dari Otoritas Palestina yang menyebutkan bahwa Negeri Yahudi itu bertanggung jawab atas kematian mantan pemimpin Palestina, Yasser Arafat. Israel pun terlihat berang ketika menerima tuduhan itu.
"Israel menampik keras tuduhan yang menyatakan adanya keterlibatan Israel dalam kematian mantan Presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, seperti dikutip KUNA, Kamis (5/7/2012).
"Penyebab kematian Arafat sudah tercantum dalam laporan medis yang saat ini dipegang oleh jandanya, Suha Arafat. Arafat juga menjalani perawatan yang baik di salah satu rumah sakit terkenal di Prancis. Dokter-dokter Prancis mengetahui betul penyebab kematian Arafat," tegasnya.
Kementerian Luar Negeri Israel juga meragukan laporan yang diutarakan oleh stasiun televisi asal Qatar, Al Jazeera. Laporan itu menyebutkan, adanya zat radioaktif berupa polonium di sampel biologis Arafat. Lewat penemuan itu, para peneliti di Swiss mengklaim, Arafat tewas diracun.
Saat ini, Otoritas Palestina sudah siap untuk menggali kuburan mantan pemimpinnya yang meninggal dunia pada 2004 silam. Penggalian itu dilakukan untuk menjalankan proses penyelidikan ulang terhadap jenazah Arafat.
Sebelumnya, seorang penulis Richard Silverstein melaporkan adanya keterlibatan dinas intelijen Israel (Mossad) dalam pembunuhan Arafat. Dalam tulisannya, Ehud Olmert yang menjadi tangan kanan Perdana Menteri Israel saat itu Ariel Sharon, sempat mengancam untuk membunuh Arafat.
Israel pun dapat menjadi tersangka pembunuhan Arafat karena Negeri Yahudi itu memiliki sejarah menggunakan racun dan senjata biologis untuk menghabisi lawannya. Mossad juga sempat mengadakan percobaan pembunuhan terhadap pemimpin Hamas Khaled Meshal pada 1997 silam dengan cara menyemprotkan cairan levofentanyl ke telinganya.(AUL)
"Israel menampik keras tuduhan yang menyatakan adanya keterlibatan Israel dalam kematian mantan Presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, seperti dikutip KUNA, Kamis (5/7/2012).
"Penyebab kematian Arafat sudah tercantum dalam laporan medis yang saat ini dipegang oleh jandanya, Suha Arafat. Arafat juga menjalani perawatan yang baik di salah satu rumah sakit terkenal di Prancis. Dokter-dokter Prancis mengetahui betul penyebab kematian Arafat," tegasnya.
Kementerian Luar Negeri Israel juga meragukan laporan yang diutarakan oleh stasiun televisi asal Qatar, Al Jazeera. Laporan itu menyebutkan, adanya zat radioaktif berupa polonium di sampel biologis Arafat. Lewat penemuan itu, para peneliti di Swiss mengklaim, Arafat tewas diracun.
Saat ini, Otoritas Palestina sudah siap untuk menggali kuburan mantan pemimpinnya yang meninggal dunia pada 2004 silam. Penggalian itu dilakukan untuk menjalankan proses penyelidikan ulang terhadap jenazah Arafat.
Sebelumnya, seorang penulis Richard Silverstein melaporkan adanya keterlibatan dinas intelijen Israel (Mossad) dalam pembunuhan Arafat. Dalam tulisannya, Ehud Olmert yang menjadi tangan kanan Perdana Menteri Israel saat itu Ariel Sharon, sempat mengancam untuk membunuh Arafat.
Israel pun dapat menjadi tersangka pembunuhan Arafat karena Negeri Yahudi itu memiliki sejarah menggunakan racun dan senjata biologis untuk menghabisi lawannya. Mossad juga sempat mengadakan percobaan pembunuhan terhadap pemimpin Hamas Khaled Meshal pada 1997 silam dengan cara menyemprotkan cairan levofentanyl ke telinganya.(AUL)
Sumber: Okezone
No comments:
Post a Comment