Puentemys Mushaisaensis (foto: Live Science) |
Diwartakan Live Science, Jumat (13/7/2012), fosil kura-kura ini ditemukan di terowongan La Puente, Cerrejon Coal MIne. Para ilmuwan memberikan nama Puentemys Mushaisaensis sesuai dengan nama terowongan tempat fosil itu ditemukan.
Tempurung Puentenemys, memiliki diameter sekira 1,5 meter dan menjadi salah satu bukti pendukung dalam pembesaran reptil setelah punahnya dinosaurus. Dengan ukuran sebesar itu, bahkan Titanoboa tidak akan mampu menelan utuh kura-kura ini.
Bentuk tempurungnya yang bulat dan menyerupai kubah randah berfungsi memperluas permukaan yang terkena paparan sinar Matahari. Menurut Carlos Jaramillo dari Smitsonian Tropical Researcher Institute, luasnya wilayah yang terpapar sinar Matahari membantu hewan berdarah dingin ini menghangatkan diri.
"Tempurungnya memiliki bentuk yang lebih bulat ketimbang kura-kura biasa," ujar Jaramillo.
Para ilmuwan berpendapat, jumlah makanan yang banyak, predator yang sedikit, habitat yang luas dan perubahan iklim membuat kura-kura ini dan hewan lain bisa mencapai ukuran tubuh yang sangat besar.
No comments:
Post a Comment