Samsung Galaxy SIII disiapkan sejak awal untuk merajai pasar smartphone
dunia. Dengan berbagai fitur terbaru dan inovatif yang belum ada di
smartphone lain, Galaxy SIII seakan menjadi pembuktian Samsung atas
kemampuannya meracik smartphone yang paling canggih dan inovatif.
Seberapa tangguh kinerjanya? Simak ulasan kami berikut ini.
Desain
Galaxy SIII (tebal 8,6 mm) tidak akan membuat orang langsung melirik. Tidak ada bahan dengan nama-nama eksotis yang digunakan. Bahkan sekilas Galaxy SIII terlihat seperti telepon kelas menengah ke bawah yang menggunakan plastik biasa — walau sebenarnya sudah berbahan polikarbonat. Perbedaannya dengan seri terdahulu baru akan terasa saat digenggam.
Baterai SIII dapat diganti sendiri dengan membuka tutup belakang. Di dekat baterai, Anda akan menemukan slot microSD dan kartu micro SIM. Ukuran layar 4,8 inci masih cukup nyaman saat digunakan dengan satu tangan. Permukaan mengilap pada bagian belakang SIII kadang terasa licin di tangan, tapi masih terjaga tidak tergelincir.
Fitur
Bicara soal fitur, mungkin Galaxy SIII punya deretan fitur paling banyak — termasuk yang eksklusif hanya dapat ditemukan di Samsung. Sayangnya, hanya sebagian fitur tersebut yang saya rasa benar-benar inovatif dan berguna.
Misalnya fitur Pop-Up Play yang dapat menampilkan video sementara Anda mengetik email atau bermain game. Layar SIII yang "hanya" 4,8 inci terasa sempit dan pada akhirnya akan mengganggu tugas lainnya. Konsep ini lebih cocok diterapkan di tablet. Juga fitur S-Voice yang digadang-gadang akan menyaingi Siri. Saat mencobanya, akurasi pengenalan perintah suara masih jauh di bawah Siri.
Fitur S-Beam yang dapat melakukan transfer data secara cepat juga sebenarnya amat bagus dan benar-benar bekerja, tapi amat terbatas karena hanya berfungsi sesama Galaxy SIII (dan mungkin telepon Samsung lain yang akan datang). Berbagi konten juga agak membingungkan.
Galaxy SIII telah dilengkapi fitur AllShare Cast, AllShare Play, Group Cast, S-Beam, ShareShot untuk berbagi konten mulai dari foto dan video ke perangkat lain. Masalahnya, setiap fitur ini cukup membingungkan dan dirancang untuk kondisi tertentu. Akan lebih baik jika Samsung menyatukannya di bawah satu atau dua fitur dan aplikasi saja.
Tapi ada beberapa fitur yang mengagumkan dan amat berguna. Contohnya Smart Stay. Galaxy SIII mampu mendeteksi apakah mata Anda sedang menatap layar atau tidak. Jika mata tidak menatap selama beberapa detik (interval bisa diatur), maka layar akan meredup dengan otomatis.
Fitur Direct Call juga amat berguna. Misalnya Anda sedang mengetik SMS dan berubah pikiran ingin menelepon orang yang bersangkutan, cukup tempelkan telepon ke telinga dan SIII akan melakukan panggilan secara langsung.
Fitur favorit lainnya adalah Smart Alert yang akan memberitahu Anda melalui getaran jika ada notifikasi yang belum Anda baca seperti SMS atau panggilan yang tidak terjawab (missed calls).
Kinerja
Kinerja Galaxy SIII dalam berbagai situasi amat mengagumkan. Saya mencoba berbagai aplikasi, mulai dari game sampai penyunting foto dan semua berjalan lancar dan mulus.
Ini berkat paduan harmonis prosesor Exynos 4212 Quad-Core 1,4GHz dan GPU Mali-400MP serta RAM 1GB. Perlu dicatat, walau sudah menggunakan prosesor quad-core atau empat inti, bukan berarti kecepatannya langsung meningkat dua kali lebih cepat dibandingkan prosesor Dual-Core.
Kinerja layar juga amat baik. SIII menggunakan layar Super AMOLED dengan resolusi 720x1280 pixel yang memiiki tingkat kerapatan mencapai 306 piksel per inci. Saat mencoba menampilkan berbagai konten, mulai dari foto sampai video, warna di layar benar-benar terasa keluar dan "matang". Bahkan mungkin terlalu matang dan kurang natural bagi sebagian orang. Namun bagi kebanyakan pengguna, layar SGSIII ini dijamin akan membuat mata terbelalak (dalam arti positif).
Bicara soal baterai, Samsung Galaxy SIII telah dibekali baterai 2100mAh yang cukup besar. Saat dicoba, saya berhasil memutar video di SIII selama sekitar 6-7 jam. Sedangkan untuk pemakaian normal (browsing, foto, telpon secukupnya), Samsung Galaxy SIII mampu bertahan seharian (sekitar 15 jam) sebelum minta diisi baterainya. Untuk konektivitas, SIII amat lengkap, mulai dari Bluetooth 4.0, NFC, USB On-The-Go, microUSB, Wi-Fi, sampai HSDPA 21Mbps dan HSUPA 5,76Mbps.
Galaxy SIII dilengkapi kamera 1,9 MP di depan (cukup andal untuk merekam video diri sendiri) dan kamera 8 MP di belakang. Pilihan pengaturan yang cukup lengkap, ditambah kinerja kamera yang responsif membuat memotret dengan SIII menjadi menyenangkan.
Nyaris tidak ada shutter lag dan fokus dapat ditemukan dengan cepat, tentunya dalam kondisi cahaya yang baik. Untuk memastikan tidak ada momen yang terlewatkan, Samsung Galaxy SIII menawarkan fitur Burst Shot dan Best Photo. Dengan mengaktifkan mode Burst Shot, Anda bisa mengambil 20 foto sekaligus. Sedangkan Best Photo akan secara otomatis mengambil 8 foto sekaligus dan merekomendasikan foto terbaik dari 8 foto tersebut.
Kualitas hasil fotonya tergolong memuaskan, dengan saturasi warna dan kontras yang baik. Ada beberapa mode pemotretan, mulai dari mode makro (sekitar 15cm) sampai mode High Dynamic Rance (HDR), dan beberapa scene mode untuk kondisi tertentu. Tata letak menunya cukup rapi dan mudah digunakan. Walaupun tersedia lampu flash LED, tapi perlu diperhatikan jarak dengan subjek saat menggunakannya.
Untuk hasil foto kamera SGSIII, bisa dilihat di sini.
Kesimpulan
Masih terlalu awal untuk mengatakan bahwa prosesor quad-core adalah salah satu kelebihan. Namun dengan kinerja cepat dan ditunjang berbagai fitur canggih yang belum ditemukan di telepon Android lain, Samsung Galaxy SIII berhasil tampil sebagai sebuah telepon yang benar-benar pintar.
Desainnya juga sedikit beda karena tidak mengikuti tren desain unibody yang tidak dilengkapi tutup belakang, tapi setidaknya desain Galaxy SIII memberikan kemudahan penggantian baterai.
Untuk harga, Rp 7 juta tergolong cukup tinggi walaupun mirip seperti saat Galaxy Note pertama kali dipasarkan.Jika harga bukan menjadi masalah, inilah salah satu smartphone dengan fitur paling lengkap yang bisa Anda beli saat ini. Bagi yang menginginkan sebuah smartphone yang super pintar dan memiliki kinerja bagus di berbagai bidang, Samsung Galaxy SIII layak menjadi pertimbangan Anda.
Kelebihan:
+ Kinerja cepat
+ Selain responsif, hasil foto dari kamera bagus
+ Ada beberapa fitur pintar yang berguna, seperti Smart Stay, Direct Call dan Smart Alert
+ Layar terang dan tajam, dengan sudut pandang cukup baik
+ Desain tipis dan nyaman digenggam
+ Baterai dapat diganti sendiri
+ Ada slot microSD
Kekurangan:
- Belum ada aplikasi Android yang mendukung prosesor quad-core saat ini
- Desain kurang "wah" dibandingkan kompetitornya
- Cukup panas bila digunakan memotret dalam waktu lama
- Harga cukup mahal
- Beberapa fitur seperti S-Voice masih belum terpoles dan terbatas
Pesaing terdekat: HTC One X
Desain
Galaxy SIII (tebal 8,6 mm) tidak akan membuat orang langsung melirik. Tidak ada bahan dengan nama-nama eksotis yang digunakan. Bahkan sekilas Galaxy SIII terlihat seperti telepon kelas menengah ke bawah yang menggunakan plastik biasa — walau sebenarnya sudah berbahan polikarbonat. Perbedaannya dengan seri terdahulu baru akan terasa saat digenggam.
Baterai SIII dapat diganti sendiri dengan membuka tutup belakang. Di dekat baterai, Anda akan menemukan slot microSD dan kartu micro SIM. Ukuran layar 4,8 inci masih cukup nyaman saat digunakan dengan satu tangan. Permukaan mengilap pada bagian belakang SIII kadang terasa licin di tangan, tapi masih terjaga tidak tergelincir.
Fitur
Bicara soal fitur, mungkin Galaxy SIII punya deretan fitur paling banyak — termasuk yang eksklusif hanya dapat ditemukan di Samsung. Sayangnya, hanya sebagian fitur tersebut yang saya rasa benar-benar inovatif dan berguna.
Misalnya fitur Pop-Up Play yang dapat menampilkan video sementara Anda mengetik email atau bermain game. Layar SIII yang "hanya" 4,8 inci terasa sempit dan pada akhirnya akan mengganggu tugas lainnya. Konsep ini lebih cocok diterapkan di tablet. Juga fitur S-Voice yang digadang-gadang akan menyaingi Siri. Saat mencobanya, akurasi pengenalan perintah suara masih jauh di bawah Siri.
Fitur S-Beam yang dapat melakukan transfer data secara cepat juga sebenarnya amat bagus dan benar-benar bekerja, tapi amat terbatas karena hanya berfungsi sesama Galaxy SIII (dan mungkin telepon Samsung lain yang akan datang). Berbagi konten juga agak membingungkan.
Galaxy SIII telah dilengkapi fitur AllShare Cast, AllShare Play, Group Cast, S-Beam, ShareShot untuk berbagi konten mulai dari foto dan video ke perangkat lain. Masalahnya, setiap fitur ini cukup membingungkan dan dirancang untuk kondisi tertentu. Akan lebih baik jika Samsung menyatukannya di bawah satu atau dua fitur dan aplikasi saja.
Tapi ada beberapa fitur yang mengagumkan dan amat berguna. Contohnya Smart Stay. Galaxy SIII mampu mendeteksi apakah mata Anda sedang menatap layar atau tidak. Jika mata tidak menatap selama beberapa detik (interval bisa diatur), maka layar akan meredup dengan otomatis.
Fitur Direct Call juga amat berguna. Misalnya Anda sedang mengetik SMS dan berubah pikiran ingin menelepon orang yang bersangkutan, cukup tempelkan telepon ke telinga dan SIII akan melakukan panggilan secara langsung.
Fitur favorit lainnya adalah Smart Alert yang akan memberitahu Anda melalui getaran jika ada notifikasi yang belum Anda baca seperti SMS atau panggilan yang tidak terjawab (missed calls).
Kinerja
Kinerja Galaxy SIII dalam berbagai situasi amat mengagumkan. Saya mencoba berbagai aplikasi, mulai dari game sampai penyunting foto dan semua berjalan lancar dan mulus.
Ini berkat paduan harmonis prosesor Exynos 4212 Quad-Core 1,4GHz dan GPU Mali-400MP serta RAM 1GB. Perlu dicatat, walau sudah menggunakan prosesor quad-core atau empat inti, bukan berarti kecepatannya langsung meningkat dua kali lebih cepat dibandingkan prosesor Dual-Core.
Kinerja layar juga amat baik. SIII menggunakan layar Super AMOLED dengan resolusi 720x1280 pixel yang memiiki tingkat kerapatan mencapai 306 piksel per inci. Saat mencoba menampilkan berbagai konten, mulai dari foto sampai video, warna di layar benar-benar terasa keluar dan "matang". Bahkan mungkin terlalu matang dan kurang natural bagi sebagian orang. Namun bagi kebanyakan pengguna, layar SGSIII ini dijamin akan membuat mata terbelalak (dalam arti positif).
Bicara soal baterai, Samsung Galaxy SIII telah dibekali baterai 2100mAh yang cukup besar. Saat dicoba, saya berhasil memutar video di SIII selama sekitar 6-7 jam. Sedangkan untuk pemakaian normal (browsing, foto, telpon secukupnya), Samsung Galaxy SIII mampu bertahan seharian (sekitar 15 jam) sebelum minta diisi baterainya. Untuk konektivitas, SIII amat lengkap, mulai dari Bluetooth 4.0, NFC, USB On-The-Go, microUSB, Wi-Fi, sampai HSDPA 21Mbps dan HSUPA 5,76Mbps.
Galaxy SIII dilengkapi kamera 1,9 MP di depan (cukup andal untuk merekam video diri sendiri) dan kamera 8 MP di belakang. Pilihan pengaturan yang cukup lengkap, ditambah kinerja kamera yang responsif membuat memotret dengan SIII menjadi menyenangkan.
Nyaris tidak ada shutter lag dan fokus dapat ditemukan dengan cepat, tentunya dalam kondisi cahaya yang baik. Untuk memastikan tidak ada momen yang terlewatkan, Samsung Galaxy SIII menawarkan fitur Burst Shot dan Best Photo. Dengan mengaktifkan mode Burst Shot, Anda bisa mengambil 20 foto sekaligus. Sedangkan Best Photo akan secara otomatis mengambil 8 foto sekaligus dan merekomendasikan foto terbaik dari 8 foto tersebut.
Kualitas hasil fotonya tergolong memuaskan, dengan saturasi warna dan kontras yang baik. Ada beberapa mode pemotretan, mulai dari mode makro (sekitar 15cm) sampai mode High Dynamic Rance (HDR), dan beberapa scene mode untuk kondisi tertentu. Tata letak menunya cukup rapi dan mudah digunakan. Walaupun tersedia lampu flash LED, tapi perlu diperhatikan jarak dengan subjek saat menggunakannya.
Untuk hasil foto kamera SGSIII, bisa dilihat di sini.
Kesimpulan
Masih terlalu awal untuk mengatakan bahwa prosesor quad-core adalah salah satu kelebihan. Namun dengan kinerja cepat dan ditunjang berbagai fitur canggih yang belum ditemukan di telepon Android lain, Samsung Galaxy SIII berhasil tampil sebagai sebuah telepon yang benar-benar pintar.
Desainnya juga sedikit beda karena tidak mengikuti tren desain unibody yang tidak dilengkapi tutup belakang, tapi setidaknya desain Galaxy SIII memberikan kemudahan penggantian baterai.
Untuk harga, Rp 7 juta tergolong cukup tinggi walaupun mirip seperti saat Galaxy Note pertama kali dipasarkan.Jika harga bukan menjadi masalah, inilah salah satu smartphone dengan fitur paling lengkap yang bisa Anda beli saat ini. Bagi yang menginginkan sebuah smartphone yang super pintar dan memiliki kinerja bagus di berbagai bidang, Samsung Galaxy SIII layak menjadi pertimbangan Anda.
Kelebihan:
+ Kinerja cepat
+ Selain responsif, hasil foto dari kamera bagus
+ Ada beberapa fitur pintar yang berguna, seperti Smart Stay, Direct Call dan Smart Alert
+ Layar terang dan tajam, dengan sudut pandang cukup baik
+ Desain tipis dan nyaman digenggam
+ Baterai dapat diganti sendiri
+ Ada slot microSD
Kekurangan:
- Belum ada aplikasi Android yang mendukung prosesor quad-core saat ini
- Desain kurang "wah" dibandingkan kompetitornya
- Cukup panas bila digunakan memotret dalam waktu lama
- Harga cukup mahal
- Beberapa fitur seperti S-Voice masih belum terpoles dan terbatas
Pesaing terdekat: HTC One X
No comments:
Post a Comment