Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Maret 2012 mencapai 1.012.500 jiwa atau sekitar 20,88 persen dari total penduduk NTT sebanyak 4,9 juta jiwa.
"Masih satu juta lebih penduduk NTT masuk kategori miskin," kata Kepala Badan Pusat Statistik Aden Gultom, Senin, 2 Juli 2012.
Jumlah penduduk miskin ini, menurut dia, mengalami penurunan sebesar 0,4 ribu jiwa, dibandingkan tahun 2011 lalu yang mencapai 1.012.900 jiwa atau 21,23 persen. "Jumlah penduduk miskin di NTT terus mengalami penurunan," katanya.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, kata Aden, penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan dari 117 ribu jiwa menjadi 115.500 ribu jiwa atau 12,22 persen. Namun, penduduk miskin di daerah pedesaan justru mengalami kenaikan dari 895.900 atau 23,36 persen, jiwa menjadi 897.100 ribu jiwa atau 22,98 persen.
Komoditi makanan berupa beras penyumbang terbesar garis kemiskinan yakni 54,35 persen di perkotaan dan 58,22 persen untuk pedesaaan. Sementara komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan besar yakni biaya perumahan, 33,62 persen di perkotaan dan 34,22 persen di pedesaan. "Sumbangan terbesar garis kemiskinan berasal dari komoditi makanan," katanya.
Sumber,Tempo.co
YOHANES SEO
"Masih satu juta lebih penduduk NTT masuk kategori miskin," kata Kepala Badan Pusat Statistik Aden Gultom, Senin, 2 Juli 2012.
Jumlah penduduk miskin ini, menurut dia, mengalami penurunan sebesar 0,4 ribu jiwa, dibandingkan tahun 2011 lalu yang mencapai 1.012.900 jiwa atau 21,23 persen. "Jumlah penduduk miskin di NTT terus mengalami penurunan," katanya.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, kata Aden, penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan dari 117 ribu jiwa menjadi 115.500 ribu jiwa atau 12,22 persen. Namun, penduduk miskin di daerah pedesaan justru mengalami kenaikan dari 895.900 atau 23,36 persen, jiwa menjadi 897.100 ribu jiwa atau 22,98 persen.
Komoditi makanan berupa beras penyumbang terbesar garis kemiskinan yakni 54,35 persen di perkotaan dan 58,22 persen untuk pedesaaan. Sementara komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan besar yakni biaya perumahan, 33,62 persen di perkotaan dan 34,22 persen di pedesaan. "Sumbangan terbesar garis kemiskinan berasal dari komoditi makanan," katanya.
Sumber,Tempo.co
YOHANES SEO
No comments:
Post a Comment