Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Minggu, mengatakan bahwa dia "terkejut dan jijik" dengan laporan bahwa Taliban secara terbuka mengeksekusi seorang perempuan Afghanistan yang dituduh melakukan perzinahan.
Pemerintah Inggris mengutuk tindakan yang "patut disesalkan" itu dan menyerukan kepada pemimpin Afghanistan untuk membawa pelaku tersebut ke pengadilan.
"Saya terkejut dan jijik dengan laporan itu," kata Hague. "Tindakan tercela tersebut menekankan pentingnya kebutuhan untuk perlindungan yang lebih baik terhadap hak asasi wanita dan anak perempuan di Afghanistan."
Menteri luar negeri menjelaskan bahwa pemerintah Inggris sedang bekerja dengan mitranya dari Afghanistan, LSM, dan mitra internasional untuk meningkatkan status perempuan di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton sebelumnya membuat permohonan yang kuat untuk hak asasi perempuan di negara yang dilanda perang itu setelah sebuah video mengerikan muncul dengan menunjukkan eksekusi publik dari perempuan berusia 22 tahun.
Dalam video tersebut, seorang wanita bernama Najiba ditembak berulang kali di belakang kepalanya di depan kerumunan pria di desa Qol, provinsi Parwan yang terletak di sebelah utara ibu kota Kabul.
Perempuan itu menikah dengan seorang anggota kelompok militan garis keras Taliban dan dituduh berzinah dengan seorang komandan Taliban, kata juru bicara provinsi Parwan, Roshna Khalid, kepada AFP, Minggu.
"Setelah satu jam mereka setelah memutuskan bahwa dia bersalah dan dihukum hingga tewas. Mereka menembak dia di depan penduduk di desanya, Qol," katanya, seraya menambahkan bahwa eksekusi itu terjadi pada bulan lalu
Sumber:London (AFP/ANTARA) -
Pemerintah Inggris mengutuk tindakan yang "patut disesalkan" itu dan menyerukan kepada pemimpin Afghanistan untuk membawa pelaku tersebut ke pengadilan.
"Saya terkejut dan jijik dengan laporan itu," kata Hague. "Tindakan tercela tersebut menekankan pentingnya kebutuhan untuk perlindungan yang lebih baik terhadap hak asasi wanita dan anak perempuan di Afghanistan."
Menteri luar negeri menjelaskan bahwa pemerintah Inggris sedang bekerja dengan mitranya dari Afghanistan, LSM, dan mitra internasional untuk meningkatkan status perempuan di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton sebelumnya membuat permohonan yang kuat untuk hak asasi perempuan di negara yang dilanda perang itu setelah sebuah video mengerikan muncul dengan menunjukkan eksekusi publik dari perempuan berusia 22 tahun.
Dalam video tersebut, seorang wanita bernama Najiba ditembak berulang kali di belakang kepalanya di depan kerumunan pria di desa Qol, provinsi Parwan yang terletak di sebelah utara ibu kota Kabul.
Perempuan itu menikah dengan seorang anggota kelompok militan garis keras Taliban dan dituduh berzinah dengan seorang komandan Taliban, kata juru bicara provinsi Parwan, Roshna Khalid, kepada AFP, Minggu.
"Setelah satu jam mereka setelah memutuskan bahwa dia bersalah dan dihukum hingga tewas. Mereka menembak dia di depan penduduk di desanya, Qol," katanya, seraya menambahkan bahwa eksekusi itu terjadi pada bulan lalu
Sumber:London (AFP/ANTARA) -
No comments:
Post a Comment