James Holmes |
Aksi "Joker" James Holmes, pelaku penembakan di Premier "The Dark Knight Rises" menuai banyak kutukan dari seluruh warga Amerika Serikat, termasuk keluarga korban. Mereka minta agar Holmes dihukum mati.
Bahkan, salah satu ibu korban, Ashley Moser menyatakan, meski si Joker dihukum mati, hal itu tidak akan cukup untuk menggantikan kepergian anaknya yang masih berumur enam tahun, Veronica Moser-Sullivan.
Para ahli hukum pun berpendapat jika Holmes pantas menerima hukuman mati. "Dia telah merugikan begitu banyak orang. Tidak hanya korban, tetapi keluarganya," kata Kepala Kepolisian Daniel Oates, seperti dilansir ABC, Rabu (25/7).
Saat ini, Holmes tengah menjalani proses persidangan. Saat disidang, pria 24 tahun ini terlihat mengantuk, dengan rambut acak-acakan dan tidak terlihat emosi di wajahnya.
Ketika Hakim William Sylvester dari Distrik Arapahoe, Colorado, Amerika Serikat, menanyakan beberapa pertanyaan, James tetap tanpa ekspresi. Pertanyaan dari sang hakim dijawab oleh pengacara yang mewakili James. James hanya menatap lurus ke depan dan sesekali memejamkan matanya sambil menahan kantuk
Salah satu pejabat berwenang di kantor pengadilan wilayah Arapahoe mengatakan, Holmes terancam hukuman berat. Ia didakwa dengan dakwaan berlapis, pembunuhan massal berencana sampai kepemilikan sejumlah senjata api.
Jaksa Penuntut Umum Chambers sedang mempertimbangkan hukuman mati untuk si joker. Menurutnya, dia membutuhkan waktu 60 hari dan tengah berbicara kepada keluarga korban untuk menentukan hukuman yang tepat bagi sang joker.
"Saya masih mempertimbangkan hukuman yang tepat untuk dirinya. Jika hukuman mati, tentunya itu membutuhkan waktu lama dan akan berdampak lama bagi para keluarga korban," ujar Chambers.
Dalam sepak terjangnya, Chambers dikenal sebagai jaksa yang tak segan-segan menjatuhkan tuntutan hukuman mati. Dia telah menjatuhkan tuntutan hukuman mati atas dua dari tiga terdakwa di pengadilan atas kasus-kasus yang berbeda.(IAN)
No comments:
Post a Comment