Sejumlah jet tempur F-16 yang dibeli oleh Irak
dijadwalkan akan diterima Irak pada 2014. Menurut pejabat militer
Amerika Serikat (AS) saat berkunjung ke Baghdad, Selasa (21/8), jet
tempur itu adalah kiriman pertama untuk Irak.
Washington setuju tahun lalu untuk menjual 36 unit jet F-16 kepada Baghdad. Nilai dalam kesepakatan itu sebanyak miliaran dolar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan angkatan udara Irak, yang selama ini dinilai AS menjadi titik lemah dalam pertahanan nasionalnya.
Kelompok pertama F-16 itu dijadwalkan akan diserahkan kepada Irak September 2014. Pejabat itu mengatakan bahwa sejauh ini, Amerika Serikat telah sepakat untuk penawaran senilai 12 miliar dolar AS dengan Irak, yang meliputi penjualan senjata dan pelatihan. Irak juga menyatakan berminat membeli radar dan sistem pertahanan udara.
Sementara pasukan keamanan Irak yang dianggap mampu menjaga keamanan internal, para pejabat Irak dan Amerika mengakui bahwa mereka tidak bisa melindungi wilayah udara Irak, perbatasan, atau wilayah perairan. Sampai tahun lalu, ketika pasukan AS mundur dari Irak, mereka telah membantu Baghdad untuk melaksanakan tugas-tugas itu.
Berita mengenai batas waktu pengiriman itu muncul pada saat Jenderal Martin Dempsey, ketua kepala staf gabungan AS, mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki dan Kepala Staf Militer Irak Letnan Jenderal Babaker Zebari di Baghdad.
Washington setuju tahun lalu untuk menjual 36 unit jet F-16 kepada Baghdad. Nilai dalam kesepakatan itu sebanyak miliaran dolar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan angkatan udara Irak, yang selama ini dinilai AS menjadi titik lemah dalam pertahanan nasionalnya.
Kelompok pertama F-16 itu dijadwalkan akan diserahkan kepada Irak September 2014. Pejabat itu mengatakan bahwa sejauh ini, Amerika Serikat telah sepakat untuk penawaran senilai 12 miliar dolar AS dengan Irak, yang meliputi penjualan senjata dan pelatihan. Irak juga menyatakan berminat membeli radar dan sistem pertahanan udara.
Sementara pasukan keamanan Irak yang dianggap mampu menjaga keamanan internal, para pejabat Irak dan Amerika mengakui bahwa mereka tidak bisa melindungi wilayah udara Irak, perbatasan, atau wilayah perairan. Sampai tahun lalu, ketika pasukan AS mundur dari Irak, mereka telah membantu Baghdad untuk melaksanakan tugas-tugas itu.
Berita mengenai batas waktu pengiriman itu muncul pada saat Jenderal Martin Dempsey, ketua kepala staf gabungan AS, mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki dan Kepala Staf Militer Irak Letnan Jenderal Babaker Zebari di Baghdad.
No comments:
Post a Comment