23.8.12

Idris, Manusia Batu di Kota Tua

Idris, Manusia Batu di Kota TuaAda yang unik dikawasan Kota Tua. Jika anda mengunjungi, Jakarta Barat, anda akan menemukan sebuah pertunjukan menarik tepat di depan museum Fatahillah.

Anda akan melihat seorang pria berdandan layaknya patung batu seorang pejuang, lengkap dengan senapan berpose dengan berbagai gaya layaknya sebuah patung, atraksi unik ini dinamakan pertunjukan "Manusia Batu".

Atraksi si Manusia Batu bukan hanya berdiam diri layaknya sebuah patung, terkadang ia juga melakukan gerakan-gerakan pantomim atau melakukan sebuah adegan dalam gerak lambat, yang dapat mengundang tawa penonton.


Usai melakukan pertunjukan, Tribun sempat berbincang-bincang dengan sosok kreatif di balik kostum pejuang batu itu. Sang manusia batu ternyata memiliki nama asli Idris, seorang pria berusia 30 tahun yang mengaku intensif menggelar pertunjukan manusia batu di kota tua sejak awal bulan puasa.

Untuk mendukung penampilan ala manusia batu, Idris mengenakan kostum dan make up yang menjadikan dirinya terlihat bagaikan sebuah patung. Untuk mewarnai kostumnya, Idris mengaku menggunakan cat tembok yang berwarna gelap, sedangkan untuk make up wajah ia menggunakan cat air.

"Saya pakai warna-warna gelap biar mirip batu, gak pernah saya pakai warna-warna terang," tuturnya.

Dalam aksinya, Idris mengaku menyiapkan sendiri kostumnya, tema yang dipilih ia sesuaikan dengan momen yang ada saat itu. Seperti sekarang Idris mengenakan kostum pejuang kemerdekaan disesuaikan dengan momen Hut Kemerdekaan RI 17 Agustus.

"Waktu bulan puasa, saya pake baju muslim, jadi ya sesuai tema aja. Nanti setelah ini kalau misalnya yang marak bola ya pakai kostum bola," ujar Idris.

Atraksi Idris sendiri, ternyata cukup banyak menarik perhatian pengunjung di Kawasan Kota Tua. Pria asal Jonggol ini mengaku sejak jam dua ia melakukan atraksi, belum sempat ia beristirahat karena banyaknya pengunjung yang meminta foto bareng.

"Belum istrihata sama sekali saking ramenya, ke toilet aja gak sempet," imbuhnya dengan sumringah.

Pantauan Tribun, memang banyak pengunjung yang menjadikan atraksi Idris ini menjadi obyek foto. Pada saat berfoto pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak, karena Idris tidak mengenakan tarif tertentu untuk berfoto. Jadi pengunjung hanya diminta membayar seikhlasnya.

Idris mengatakan, dia beratraksi selain sebagai mata pencaharian baginya juga untuk menghibur masyarakat. Dalam sehari Idris mengaku melakukan atraksinya selama kurang lebih empat jam.

"Saya mulai dari jam 2 siang sampai jam 6 sore, jadi sekitar 4 jam lah," kata Idris.

Soal ide menjadi menusia batu, Idris mengaku tidak sengaja memperoleh ide saat dia berselancar di situs youtube (situs pencarian video) untuk mempelajari tari suffel. Saat mencari, dia malah tidak sengaja menemukan dan tertarik video tentang parade manusia patung yang ada di Spanyol.

"Saya pikir di Indonesia itu belum ada jadi saya coba lakukan, ya coba jadi perintis lah untuk di Indonesia," paparnya.

Bagi Idris, atraksinya bisa diminati dan diterima oleh pengunjung Kota Tua merupakan kesenangan tersendiri baginya. Meskipun ia mengakui penghasilan yang ia dapat dengan menjadi manusia batu juga cukup lumayan.

"Saya senang atraksi saya diterima oleh masyarakat, dan semoga mereka juga terhibur dengan atraksi ini. Kalo soal pendapatan ya lumayanlah, gak kalah sama yang kerja-kerja biasa," tandasnya sambil tertawa.

No comments:

Post a Comment