Upaya Jusuf Kalla dalam meredakan konflik di Myanmar makin terbuka.
Mantan Wakil Presiden ini berencana melakukan kunjungan kehormatan
kepada Presiden Republik Uni Myanmar, U Thein Sein di Istana
Kepresidenan di Nay Pyi Taw, Myanmar, besok.
Menurut informasi, selain bertemu Thein Sein, Kalla juga bakal menemui Menteri Sosial Kesejahteraan dan Penempatan Kembali Myanmar U Aung Kyi. Sebagai Ketua Umum PMI, Kalla pun akan menemui Presiden Palang Merah Myanmar Thar Hla Shay.
"Seluruh pertemuan itu dilakukan buat meredakan ketegangan yang terjadi di Provinsi Rakhine di mana mayoritas masyarakat Rohingya menetap," kata sumber yang dekat dengan mantan Wapres itu.
Pertemuan ini merupakan bagian dari keterlibatan misi PMI dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengatasi masalah humanitarian di daerah yang berbatasan dengan Bangladesh itu. "Diharapkan tensi konflik di sana bisa turun pasca pertemuan ini," ujar sumber ini.
Sebelumnya Kalla menyarankan untuk mengembalikan kondisi harmoni di tengah masyarakat Arakan, Burma. Tujuannya untuk menyetop konflik humanitarian antara etnis Rohingya dan mayoritas penduduk Myanmar. "Harus dilakukan pembicaraan agar tidak memperkeruh suasana di sana," katanya.
Menurut Kalla, negara lain tidak bisa mengintervensi persoalan humanitarian di Myanmar. Pasalnya, konflik ini adalah persoalan internal negara itu.
"Sama waktu terjadi di Poso dan Ambon. Kita sendiri tidak mengizinkan negara lain masuk karena bisa memperkeruh. Apalagi pemerintah Myamnar tidak mengizinkan masuk," ujarnya.
Namun Kalla mengakui, masalah kemanusiaan di Myanmar ini merupakan masalah hak asasi manusia. Pihak luar tak bisa cuma membantu salah satu pihak yang berkonflik.
"Kalau mau dibantu dua-duanya dibantu. Karena itu selama ini kita komunikasinya lewat palang merah dan PBB," ungkapnya.(MI/ICH)
Menurut informasi, selain bertemu Thein Sein, Kalla juga bakal menemui Menteri Sosial Kesejahteraan dan Penempatan Kembali Myanmar U Aung Kyi. Sebagai Ketua Umum PMI, Kalla pun akan menemui Presiden Palang Merah Myanmar Thar Hla Shay.
"Seluruh pertemuan itu dilakukan buat meredakan ketegangan yang terjadi di Provinsi Rakhine di mana mayoritas masyarakat Rohingya menetap," kata sumber yang dekat dengan mantan Wapres itu.
Pertemuan ini merupakan bagian dari keterlibatan misi PMI dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengatasi masalah humanitarian di daerah yang berbatasan dengan Bangladesh itu. "Diharapkan tensi konflik di sana bisa turun pasca pertemuan ini," ujar sumber ini.
Sebelumnya Kalla menyarankan untuk mengembalikan kondisi harmoni di tengah masyarakat Arakan, Burma. Tujuannya untuk menyetop konflik humanitarian antara etnis Rohingya dan mayoritas penduduk Myanmar. "Harus dilakukan pembicaraan agar tidak memperkeruh suasana di sana," katanya.
Menurut Kalla, negara lain tidak bisa mengintervensi persoalan humanitarian di Myanmar. Pasalnya, konflik ini adalah persoalan internal negara itu.
"Sama waktu terjadi di Poso dan Ambon. Kita sendiri tidak mengizinkan negara lain masuk karena bisa memperkeruh. Apalagi pemerintah Myamnar tidak mengizinkan masuk," ujarnya.
Namun Kalla mengakui, masalah kemanusiaan di Myanmar ini merupakan masalah hak asasi manusia. Pihak luar tak bisa cuma membantu salah satu pihak yang berkonflik.
"Kalau mau dibantu dua-duanya dibantu. Karena itu selama ini kita komunikasinya lewat palang merah dan PBB," ungkapnya.(MI/ICH)
No comments:
Post a Comment