Menteri Pertahanan Afghanistan, Abdul Rahim Wardak, menyatakan pengunduran dirinya pada hari ini, Rabu (8/8/2012).
Langkah yang diambilnya tersebut menyusul desakan dari Parlemen Afghanistan yang menginginkannya mengundurkan diri.
"Sehubungan dengan keputusan DPR, dimana sebanyak dua kali mereka memberi saya mosi tidak percaya. Ini adalah pertemuan terakhir saya dengan anda untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya menghargai dan menghormati kerja keras para tentara Afghanistan yang telah mengorbankan diri untuk pertahanan negara ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang diberitakan oleh Upi.com.
Wardak diketahui memberikan banyak kontribusi dalam membangun tentara nasional Afghanistan, pascaperang saudara berkecamuk di negara itu.
Pada hari Sabtu, kemarin Parlemen Afghanistan mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap dirinya dan Menteri Dalam Negeri, Bismillah Khan Mohammedi, menteri teratas dalam Kabinet Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
The Times melaporkan anggota parlemen Afghanistan mengeluhkan sejumlah masalah di Departemen Pertahanan, termasuk prosedur kontrak dan kegagalan merespon serangan lintas batas.
Karzai telah meminta baik kepada Wardak dan Mohammedi untuk tetap bekerja, hingga pengganti mereka telah ditemukan.
Langkah yang diambilnya tersebut menyusul desakan dari Parlemen Afghanistan yang menginginkannya mengundurkan diri.
"Sehubungan dengan keputusan DPR, dimana sebanyak dua kali mereka memberi saya mosi tidak percaya. Ini adalah pertemuan terakhir saya dengan anda untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya menghargai dan menghormati kerja keras para tentara Afghanistan yang telah mengorbankan diri untuk pertahanan negara ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang diberitakan oleh Upi.com.
Wardak diketahui memberikan banyak kontribusi dalam membangun tentara nasional Afghanistan, pascaperang saudara berkecamuk di negara itu.
Pada hari Sabtu, kemarin Parlemen Afghanistan mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap dirinya dan Menteri Dalam Negeri, Bismillah Khan Mohammedi, menteri teratas dalam Kabinet Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
The Times melaporkan anggota parlemen Afghanistan mengeluhkan sejumlah masalah di Departemen Pertahanan, termasuk prosedur kontrak dan kegagalan merespon serangan lintas batas.
Karzai telah meminta baik kepada Wardak dan Mohammedi untuk tetap bekerja, hingga pengganti mereka telah ditemukan.
No comments:
Post a Comment