Ramoncito Campo dan Hernelie Ruazol Campo (Foto: Reuters) |
MANILA - Banjir bukanlah hambatan berarti bagi
mereka yang memiliki tekad kuat untuk mengikat janji sebagai sepasang
suami istri. Setidaknya, hal ini berlaku bagi pasangan Filipina
Ramoncito Campo dan Hernelie Ruazol Campo.
Ramoncito dan Hernelie dilaporkan saling berciuman mesra usai mengucapkan janji pernikahan di sebuah gereja Katolik di Manila. Pasangan ini meresmikan pernikahan mereka ditengah suasana banjir yang mengepung Manila dan sembilan provinsi lainnya. Demikian diberitakan Daily Mail, Senin (13/8/2012).
Pasangan berbahagia ini pun tampaknya tidak ingin melewatkan momen pernikahan mereka yang digelar ditengah musibah banjir ini dengan berfoto di sejumlah ruas jalan. Warga yang berada di kawasan sekitar pun sejenak melupakan derita mereka dan ikut terharu melihat pernikahan tersebut.
Banjir akibat badai tropis di Filipina ini dikabarkan telah menelan korban jiwa sekira 66 orang, sementara sekira 2,68 juta lainnya ikut terkena dampak banjir. Sekira 440 ribu warga dikabarkan mengungsi ke pusat-pusat evakuasi yang telah disediakan pemerintah.
Sejumlah pejabat Filipina mengatakan, mereka akan mulai memobilisasi ribuan orang untuk membersihkan Manila dan rumah-rumah yang terendam lumpur dan dipenuhi tumpukan sampah.
"Gundukan sampah dan kotoran itu sangat mengerikan. Ini memalukan di hadapan orang asing," ujar Kepala Pertahanan Sipil Filipina Benito Ramos.(rhs)
Ramoncito dan Hernelie dilaporkan saling berciuman mesra usai mengucapkan janji pernikahan di sebuah gereja Katolik di Manila. Pasangan ini meresmikan pernikahan mereka ditengah suasana banjir yang mengepung Manila dan sembilan provinsi lainnya. Demikian diberitakan Daily Mail, Senin (13/8/2012).
Pasangan berbahagia ini pun tampaknya tidak ingin melewatkan momen pernikahan mereka yang digelar ditengah musibah banjir ini dengan berfoto di sejumlah ruas jalan. Warga yang berada di kawasan sekitar pun sejenak melupakan derita mereka dan ikut terharu melihat pernikahan tersebut.
Banjir akibat badai tropis di Filipina ini dikabarkan telah menelan korban jiwa sekira 66 orang, sementara sekira 2,68 juta lainnya ikut terkena dampak banjir. Sekira 440 ribu warga dikabarkan mengungsi ke pusat-pusat evakuasi yang telah disediakan pemerintah.
Sejumlah pejabat Filipina mengatakan, mereka akan mulai memobilisasi ribuan orang untuk membersihkan Manila dan rumah-rumah yang terendam lumpur dan dipenuhi tumpukan sampah.
"Gundukan sampah dan kotoran itu sangat mengerikan. Ini memalukan di hadapan orang asing," ujar Kepala Pertahanan Sipil Filipina Benito Ramos.(rhs)
No comments:
Post a Comment