NEW YORK - Seorang teknisi kardiovaskuler di
salah satu rumah sakit di New York, Amerika Serikat (AS), didakwa karena
menonton film porno di dekat pasien yang menjalani operasi jantung.
Pria itu didakwa oleh mantan stafnya sendiri.
Mantan teknisi kardiovaskuler, Sandra Morris, mendakwa supervisornya Ahmet Cercioglu di Pengadilan Manhattan. Morris mengaku, dirinya sering melihat Cercioglu menonton film porno di ponselnya saat pasien sedang menjalani proses operasi.
"Saya memergokinya sedang menonton video porno. Di lain hari, dia juga melakukan hal yang sama," ujar Morris, seperti dikutip New York Post, Rabu (15/8/2012).
Sebagai seorang teknisi kardiovaskuler, Morris dan Cercioglu bertanggung jawab untuk menjaga mesin pompa jantung agar pasien bisa bertahan hidup. Namun kelakuan Cercioglu yang kecanduan porno itu bisa membahayakan pasien.
Morris mengatakan, Cercioglu sudah biasa melakukan hal itu di ruang operasi. Beberapa teknisi kardiovaskuler juga sering membicarakan kelakuan Cercioglu.
Ketika para staf rumah sakit diberikan memo agar tidak membawa ponselnya ke ruang operasi, beberapa staf lain mengganti tulisan "ponsel" di memo tersebut dengan kata
"porno." Hal itu ditujukan untuk menyindir Cercioglu yang kecanduan porno.
Morris pun mengklaim, dirinya dipecat dari rumah sakit itu karena ikut mendakwa rumah sakit serta bosnya, Ricardo Lazala. Selama bekerja di rumah sakit itu, Morris yang beragama Yahudi kerap mendapat perlakuan yang buruk dari rekan-rekannya.(AUL)
Mantan teknisi kardiovaskuler, Sandra Morris, mendakwa supervisornya Ahmet Cercioglu di Pengadilan Manhattan. Morris mengaku, dirinya sering melihat Cercioglu menonton film porno di ponselnya saat pasien sedang menjalani proses operasi.
"Saya memergokinya sedang menonton video porno. Di lain hari, dia juga melakukan hal yang sama," ujar Morris, seperti dikutip New York Post, Rabu (15/8/2012).
Sebagai seorang teknisi kardiovaskuler, Morris dan Cercioglu bertanggung jawab untuk menjaga mesin pompa jantung agar pasien bisa bertahan hidup. Namun kelakuan Cercioglu yang kecanduan porno itu bisa membahayakan pasien.
Morris mengatakan, Cercioglu sudah biasa melakukan hal itu di ruang operasi. Beberapa teknisi kardiovaskuler juga sering membicarakan kelakuan Cercioglu.
Ketika para staf rumah sakit diberikan memo agar tidak membawa ponselnya ke ruang operasi, beberapa staf lain mengganti tulisan "ponsel" di memo tersebut dengan kata
"porno." Hal itu ditujukan untuk menyindir Cercioglu yang kecanduan porno.
Morris pun mengklaim, dirinya dipecat dari rumah sakit itu karena ikut mendakwa rumah sakit serta bosnya, Ricardo Lazala. Selama bekerja di rumah sakit itu, Morris yang beragama Yahudi kerap mendapat perlakuan yang buruk dari rekan-rekannya.(AUL)
No comments:
Post a Comment