17.8.12

Pil KB Pria Segera Tersedia

 Setelah 40 tahun penelitian, pil kontrasepsi pria segera tersedia. Para peneliti telah mengidentifikasi sebuah senyawa molekul kecil bisa menghambat produksi sperma dan mereka mengatakan itu dapat mengarah pada kontrasepsi non-hormonal pertama untuk pria.

"Efek samping yang signifikan yang kita lihat hanya kehilangan berat badan ringan," kata James Bradner, MD, dari Dana-Farber Cancer Institute.

"Yang pasti, beberapa orang tidak akan terlalu kecewa dengannya," ujarnya.


Penemuan penisilin yang tak disengaja dari Alexander Fleming adalah sebuah kesalahan yang beruntung, yang paling penting pada abad 20. Hampir 100 tahun kemudian, Bradner berpikir ia dan rekan-rekannya mungkin bisa sama dengan mengubah dunia, yakni dengan menciptakan pil KB untuk pria, yang siap untuk diuji dalam waktu satu tahun.

Bradner, dari Dana Dana-Farber Cancer Institute Harvard, mengatakan ia menciptakan sebuah molekul inhibitor yang bisa membuat sel-sel kanker "lupa" bahwa mereka kanker, yang mengarah pada pengobatan baru yang potensial untuk kanker paru-paru dan darah. Tetapi ia menyadari molekul bernama JQ1 juga dapat menghambat suatu protein dalam testis yang sangat penting untuk kesuburan.

"Dalam penelitian perkawinan, JQ1 menyempurnakan secara lengkap dan reversibel efek kontrasepsi pada pria tanpa mengganggu kadar testosteron atau perilaku kawin dan tanpa dorongan (cacat lahir) pada keturunannya," tulis Bradner dan Martin Matzuk, dari Baylor College of Medicine yang diterbitkan dalam jurnal Cell, Kamis (16/8).

JQ1 dikenal sebagai molukel kecil, yang efektif bisa melalui aliran darah dan masuk ke testis. Sesampainya di sana, JQ1 mengikat BRDT, protein dalam produksi sperma. "Sel-sel secara efektif lupa bagaimana membuat sperma matang," ujarnya.

"Hasilnya adalah penurunan jumlah sperma dan motilitas impaired, yang menyebabkan efek kontrasepsi yang benar-benar menakjubkan".

Menurut Bradner, molekul itu bisa disampaikan melalui pil, suntik, atau larutan."Pada awal tahun depan, kita mungkin akan tahu seperti apakah kerjanya baik untuk manusia," jelasnya.

Seperti diketahui, pil KB sudah tersedia untuk wanita lebih dari 50 tahun lamanya. Sementara metode mengontrol kelahiran dari Kaum Adam dengan vasektomi ataupun penggunaan kondom.

Sebagian pengembangan pil KB laki-laki juga dilakukan namun berfokus pada terapi hormonal, yang memiliki efek samping yang merugikan.(nydailnews/Webmd/MEL)

No comments:

Post a Comment