Suhartono (20), salah satu penumpang bus Harapan Jaya akhirnya
selamat setelah berteriak kalau dirinya belum menikah. Kejadian ini
berlangsung sesaat, setelah bus yang ditumpanginya terguling usai
menabrak truk bermuatan batu bara di Jalan Raya Trosobo Taman, Sidoarjo,
Selasa (7/8/2012) dini hari.
Warga Jalan Gresik PPI Surabaya ini, terhimpit kursi bus saat kejadian berlangsung. Sejam lebih tubuhnya tertimpa kursi dan reruntuhan kaca bus. “Semula tidak ada warga yang menolong, mungkin dikira saya sudah meninggal,” ujarnya sambil tergolek di ruang rawat inap RS Siti Khodijah Sepanjang Taman, Rabu (8/8/2012).
Merasa tidak ada yang menolong, Suhartono berteriak-teriak minta tolong. ”Tolong pak,saya durung rabi (tolong pak saya belum menikah),” ucapnya berkali-kali hingga akhirnya teriakannya didengar warga yang langsung mengevakuasinya.
“Pikiran saya waktu, hanya ingin selamat meski dengan kaki putus,” ujar lajang yang mengaku naik bus setelah mengunjungi teman lamanya, di Tulungagung.
Suhartono mengaku baru beberapa minggu di Surabaya, karena selama ini ia bekerja di kapal kontainer dengan jabatan Mualim I atau wakil kapten, di kapal milik PT Daya Kaltim Bahari.
Kecelakaan bus menabrak truk dan sepeda motor terjadi di Jalan Raya Trosobo Taman, Sidoarjo, Selasa (7/8/2012) dini hari. Selain puluhan luka, kecelakaan itu menyebabkan delapan korban meninggal dunia. Enam korban tewas adalah penumpang bus Harapan Jaya jurusan Surabaya-Tulungagung. Dua lainnya adalah pengendara sepeda motor yang juga tertabrak bus tersebut.
Warga Jalan Gresik PPI Surabaya ini, terhimpit kursi bus saat kejadian berlangsung. Sejam lebih tubuhnya tertimpa kursi dan reruntuhan kaca bus. “Semula tidak ada warga yang menolong, mungkin dikira saya sudah meninggal,” ujarnya sambil tergolek di ruang rawat inap RS Siti Khodijah Sepanjang Taman, Rabu (8/8/2012).
Merasa tidak ada yang menolong, Suhartono berteriak-teriak minta tolong. ”Tolong pak,saya durung rabi (tolong pak saya belum menikah),” ucapnya berkali-kali hingga akhirnya teriakannya didengar warga yang langsung mengevakuasinya.
“Pikiran saya waktu, hanya ingin selamat meski dengan kaki putus,” ujar lajang yang mengaku naik bus setelah mengunjungi teman lamanya, di Tulungagung.
Suhartono mengaku baru beberapa minggu di Surabaya, karena selama ini ia bekerja di kapal kontainer dengan jabatan Mualim I atau wakil kapten, di kapal milik PT Daya Kaltim Bahari.
Kecelakaan bus menabrak truk dan sepeda motor terjadi di Jalan Raya Trosobo Taman, Sidoarjo, Selasa (7/8/2012) dini hari. Selain puluhan luka, kecelakaan itu menyebabkan delapan korban meninggal dunia. Enam korban tewas adalah penumpang bus Harapan Jaya jurusan Surabaya-Tulungagung. Dua lainnya adalah pengendara sepeda motor yang juga tertabrak bus tersebut.
No comments:
Post a Comment