Addis Ababa: Kerusuhan etnis di Ethiopia selatan
menyebabkan setidaknya 18 orang tewas dan 12 lainnya cidera. Lebih dari
20.000 orang juga dilaporkan menyeberang ke Kenya untuk mengungsi dari
kerusuhan. Seorang juru bicara Palang Merah mengatakan, warga tetap
melintasi perbatasan meski pasukan pemerintah Ethiopia telah
mengintervensi untuk menghentikan kerusuhan. Demikian ditulis BBC Indonesia, Ahad (29/7).
Kerusuhan yang terjadi di daerah Moyale dipicu oleh perselisihan hak atas tanah. Perselisihan antara etnis Borana dan Garri dimulai tengah pekan ini dan terus berlanjut hingga akhir pekan.
Laporan setempat menyatakan milisi bersenjata mengambil posisi di desa-desa terpencil dan pertikaian menyebar ke Kota Moyale, di perbatasan Ethiopia-Kenya, sehari kemudian.
Banyak dari para pengungsi yang melintas perbatasan ke Kenya menjalani malam dengan tidur di tempat terbuka. Palang Merah mengatakan telah menyediakan makanan, minuman, dan terpal untuk para pengungsi.(ADO)
Kerusuhan yang terjadi di daerah Moyale dipicu oleh perselisihan hak atas tanah. Perselisihan antara etnis Borana dan Garri dimulai tengah pekan ini dan terus berlanjut hingga akhir pekan.
Laporan setempat menyatakan milisi bersenjata mengambil posisi di desa-desa terpencil dan pertikaian menyebar ke Kota Moyale, di perbatasan Ethiopia-Kenya, sehari kemudian.
Banyak dari para pengungsi yang melintas perbatasan ke Kenya menjalani malam dengan tidur di tempat terbuka. Palang Merah mengatakan telah menyediakan makanan, minuman, dan terpal untuk para pengungsi.(ADO)
No comments:
Post a Comment