Master Control Room (MCR) Televisi atau disebut juga ruang
kendali siaran televisi merupakan ruangan yang berisikan perangkat
teknis utama penyiaran dalam mengontrol segala proses siaran stasiun
televisi. Master Control Room menjadi pusat dari segala kegiatan produksi siaran yang ada di stasiun penyiaran televisi. Master Control Room sangat
penting karena semua materi siaran baik acara secara langsung (live)
maupun rekaman di studio, atau kejadian yang langsung dari suatu lokasi
di luar studio melalui OB Van atau mobil siaran, harus melalui Master Control Room (MCR)
terlebih dahulu, sebelum akhirnya dipancarkan ke satelit. Materi siaran
berupa iklan, logo stasiun televisi, program-program acara, running
text dan sebagainya, semuanya telah disiapkan di Master Control Room untuk ditayangkan.
Pengertian Master Control Room
Bagian penyiaran atau broadcasting merupakan ujung dari produksi materi siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya. Master Control Room menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi pengoperasian peralatan siaran televisi dan hal-hal non-teknis seperti pengaturan waktu tayang. Beberapa stasiun televisi menempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Broadcast. Dalam departemen ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape recording (VTR) On Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan presentasi). Seluruh materi siaran akan melalui Master Control Room dan kemudian menuju perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
Sistem Master Control Room Televisi Broadcast
Master Control Room menjadi pusat pengaturan semua tayangan program dan iklan. Master Control Room juga dapat dikatakan tempat pengontrolan keluar dan masuknya sumber. Terdapat tujuh bagian dalam sistem Master Control Room Televisi Broadcast.
Video Tape Recording (VTR) Material Room
Bagian ini merupakan tempat penyedian materi-materi program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. Video Tape Recorder berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke digital). Format yang digunakan, antara lain VHS, S-VHS, dan MiniDV. Kaset-kaset tersebut di barcode atau dikomputerisasikan sehingga terdapat pembagian segmen untuk sebuah program acara. Kemudian setelah dibagi, di input ke Flexicart atau mesin pemutar materi program. Misalnya suatu program sinetron akan tayang pada tanggal 7 November pukul 7 malam, dengan durasi 64 menit dan akan dibagi menjadi lima segmen untuk Running File program tersebut. Selain membagi segmen program, bagian Video Tape Recorder juga menyuplai keperluan materi iklan. Apabila ada materi iklan yang tidak sesuai dengan format yang ada pada ruangan Video Tape Recorder, maka meteri kaset tersebut akan diubah menjadi materi yang siap tayang. Kebayakan stasiun televisi saat ini, sudah meminta perusahaan iklan yang ingin memasuki iklan, agar memasukkan format iklan yang sesuai.
Studio
Studio merupakan tempat untuk memproduksi dan menyuplai program-program stasiun televisi. Proses produksi di studio harus terkoneksi dengan Master Control Room. Ketika program acara diproduksi di studio, Master Control Room menjadi penting untuk mengatur jalannya produksi. Video dan audio akan dikirim ke Master Control Room. Produksi program di studio dapat secara live (langsung disiarkan ke pemirsa) misalnya program musik, olahraga, dan berita ataupun secara recording (program acara direkam terlebih dahulu atau dikenal dengan taping). Di dalam studio terdapat beberapa sistem yang terintegrasi yaitu audio (system mixer), video (system camera), pencahayaan (system lighting) dan seni (art design).
Siaran Langsung (Live Event)
Siaran langsung merupakan suatu proses produksi yang sesuai dengan kenyataan saat itu sehingga apa yang dilihat di televisi pemirsa merupakan gambaran nyata baik waktu maupun lokasi. Siaran langsung memiliki resiko kegagalan baik masalah teknis maupun operasional. Siaran langsung mempunyai slot waktu program yang sulit diprediksi ketepatan selesainya, sehingga seandainya acara langsung gagal, otomatis mengganggu runtutan acara berikutnya.
Presentasi
Presentasi merupakan pengendali utama sebuah siaran berlangsung. Bagian ini merupakan pengatur waktu baik kapan program acara on air (berupa live atau taping) maupun waktu iklan atau komersial akan ditayangkan. Selain itu, bagian presentasi juga bertugas mengatur naik atau turunnya logo televisi, running text. Sistem presentasi memiliki main switcher atau switcher utama yang saling terhubung dengan computer control switcher dan computer control superimpossed. Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar dari berbagai sumber untuk disiarkan atau direkam. Untuk sumber lainnya seperti logo, running text, bumper, dan sebagainya juga akan masuk ke main switcher.
Master Control Console
Bagian ini sebagai pemantau alur sinyal audio dan video. Master control console sebagai penyangga utama penyelenggaraan siaran, membagi sinyal input kebagian lain (studio, presentasi, transfer room), koordinasi utama saat siaran langsung.
Ruang Transfer (Transfer room)
Ruang transfer atau transfer room disebut juga sebagai bagian rekam atau recording. Bagian transfer memberikan input untuk materi siaran yang siap tayang. Bagian transfer dapat merekam materi live atau siaran tunda, merekam acara off air (hasil on air yang sudah ke masyarakat) guna keperluan saksi ke pemasang iklan (Broadcast On Air Whitness). Bagian transfer sebagai perekam materi acara yang belum berformat digital.
Transmisi Up-link
Ruang transmisi merupakan bagian yang menyiarkan sinyal-sinyal audio dan video ke masyarakat. Bagian ini berhubungan dengan frekuensi, daya pancar transmitter, gelombang pemancar, converage area pancaran stasiun televisi, perizinan alokasi frekuensi dengan departemen perhubungan dan lain-lain. Dalam penyiaran televisi, transmisi sebagai pemancar gelombang elektromagnetik dengan dua tipe, yaitu pola penyiaran tatap muka langsung (line off sight) dan pola satelit uplink dan downlink. Line off sight menggunakan gelombang pendek (microwave) yang biasanya untuk keperluan stasiun relay dalam kota (TX Site). Satelit uplink dan downlink menggunakan media satelite repeater untuk keperluan televisi daerah (TX Relay).
SDM Pada Master Control Room
Produser
Produser bertanggung jawab terhadap semua aktivitas pembuatan program. Untuk kebutuhan tertentu, terdapat sebuah komputer dengan system on line seperti New Q Pro yang terhubung langsung dengan teleprompter sehingga produser atau scripwritter dapat melakukan perubahan atau penambahan script yang muncul dan akan dibacakan oleh anchor. Sistem tersebut juga secara online dapat menghitung durasi per materi sehingga produser mendapat informasi yang akurat saat membatalkan (drop) atau menambah materi di dalam segmen agar sesuai dengan durasi dan kebutuhan.
Program Director (PD)
Program director bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan dan melakukan pemilihan gambar dan suara sesuai rundown.
Pengoperasi Switcher (Switcherman)
Switcherman bertanggungjawab mengoperasikan mesin switcher.
Penata Aksara atau Character Generic (CG)
Penata aksara bertugas menampilkan teks berupa informasi seperti nama presenter, narasumber dan informasi lainnya.
Penata Suara (Audioman)
Penata Suara bertugas untuk memilih sumber suara yang akan dimunculkan. Suara atau audio tersebut berasal dari berbagai macam sumber, seperti : microphone di studio yang digunakan talent, peralatan musik, VTR, music player hingga audio yang disimpan di dalam komputer.
Pengoperasi VTR (VTRman)
Pengoperasi VTR bertugas memutar kaset video sesuai rundown dan melakukan perekaman.
Pegoperasi Virtual Set
Pengoperasi virtual set bertugas memunculkan latar belakang virtual yang sebelumnya telah dibuat oleh virtual set designer dan mengatur posisinya agar sesuai dengan locking kamera.
Hubungan Master Control Room ke Pemancar
Program siaran yang siap ditayangkan ke pemirsa dari Master Control Room disalurkan ke stasiun-stasiun pemancar pusat maupun relay. Penyaluran program siaran televisi dilakukan melalui transmission line, microwave, satellite.
Transmission line, menggunakan kabel koaksial atau serabut optik. Program dari Master Control Room disalurkan ke pemancar dalam satu komplek dengan jarak yang dekat.
Microwave, menggunakan frekuensi radio gelombang mikro. Program dari Master Control Room disalurkan ke pemancar dari lokasi yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh. Transmisi microwave biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup dari studio ke stasiun relay terdekat.
Satellite, menggunakan frekuensi radio gelombang mikro. Program dari Master Control Room disalurkan lokasi yang berbeda dengan jarak yang sangat jauh. Satellite merupakan transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
Transmisi Satelit
Transmisi satelit menjadi penting dalam penyiaran televisi. Ada dua terminal melengkapi sistem satelit, terminal pertama untuk mengirimkan signal transmisi ke satelit (uplink) dan terminal kedua mengurus penerimaan signal dari satelit (downlink) atau disebut juga TVRO (Television Receiving Only) yang dipakai di rumah-rumah, yakni antene parabola. Materi siaran dari MCR melalui uplink dikirimkan ke satelit. Kemudian signal diterima di satelit dan dikirimkan atau dipancarkan kembali (downlink) ke relay televisi tersebut.
Daftar Penggunaan Satelit TV Swasta Nasional Indonesia
Berikut daftar satelit yang digunakan televisi swasta nasional untuk pengiriman materi siaran dari Master Control Room stasiun televisi:
RCTI : Palapa D SES 7(Indovision) Telkom 1(TelkomVision)
SCTV : Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision) Measat 3
Transtv : SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Trans7 : SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Antv: SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Indosiar : Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
TVOne: Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Metrotv: Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision) Measat 3
Global TV : Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
MNC TV: PalapaD SES 7 (Indovision)
Master Control Room adalah merupakan ujung dari produksi materi siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya. MCR menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi pengoperasian peralatan siaran televisi dan hal-hal non-teknis seperti pengaturan waktu tayan
Master Control Room (sistem kendali siar) |
Pengertian Master Control Room
Bagian penyiaran atau broadcasting merupakan ujung dari produksi materi siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya. Master Control Room menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi pengoperasian peralatan siaran televisi dan hal-hal non-teknis seperti pengaturan waktu tayang. Beberapa stasiun televisi menempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Broadcast. Dalam departemen ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape recording (VTR) On Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan presentasi). Seluruh materi siaran akan melalui Master Control Room dan kemudian menuju perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
Sistem Master Control Room Televisi Broadcast
Master Control Room menjadi pusat pengaturan semua tayangan program dan iklan. Master Control Room juga dapat dikatakan tempat pengontrolan keluar dan masuknya sumber. Terdapat tujuh bagian dalam sistem Master Control Room Televisi Broadcast.
Video Tape Recording (VTR) Material Room
Bagian ini merupakan tempat penyedian materi-materi program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. Video Tape Recorder berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke digital). Format yang digunakan, antara lain VHS, S-VHS, dan MiniDV. Kaset-kaset tersebut di barcode atau dikomputerisasikan sehingga terdapat pembagian segmen untuk sebuah program acara. Kemudian setelah dibagi, di input ke Flexicart atau mesin pemutar materi program. Misalnya suatu program sinetron akan tayang pada tanggal 7 November pukul 7 malam, dengan durasi 64 menit dan akan dibagi menjadi lima segmen untuk Running File program tersebut. Selain membagi segmen program, bagian Video Tape Recorder juga menyuplai keperluan materi iklan. Apabila ada materi iklan yang tidak sesuai dengan format yang ada pada ruangan Video Tape Recorder, maka meteri kaset tersebut akan diubah menjadi materi yang siap tayang. Kebayakan stasiun televisi saat ini, sudah meminta perusahaan iklan yang ingin memasuki iklan, agar memasukkan format iklan yang sesuai.
Studio
Studio merupakan tempat untuk memproduksi dan menyuplai program-program stasiun televisi. Proses produksi di studio harus terkoneksi dengan Master Control Room. Ketika program acara diproduksi di studio, Master Control Room menjadi penting untuk mengatur jalannya produksi. Video dan audio akan dikirim ke Master Control Room. Produksi program di studio dapat secara live (langsung disiarkan ke pemirsa) misalnya program musik, olahraga, dan berita ataupun secara recording (program acara direkam terlebih dahulu atau dikenal dengan taping). Di dalam studio terdapat beberapa sistem yang terintegrasi yaitu audio (system mixer), video (system camera), pencahayaan (system lighting) dan seni (art design).
Siaran Langsung (Live Event)
Siaran langsung merupakan suatu proses produksi yang sesuai dengan kenyataan saat itu sehingga apa yang dilihat di televisi pemirsa merupakan gambaran nyata baik waktu maupun lokasi. Siaran langsung memiliki resiko kegagalan baik masalah teknis maupun operasional. Siaran langsung mempunyai slot waktu program yang sulit diprediksi ketepatan selesainya, sehingga seandainya acara langsung gagal, otomatis mengganggu runtutan acara berikutnya.
Presentasi
Presentasi merupakan pengendali utama sebuah siaran berlangsung. Bagian ini merupakan pengatur waktu baik kapan program acara on air (berupa live atau taping) maupun waktu iklan atau komersial akan ditayangkan. Selain itu, bagian presentasi juga bertugas mengatur naik atau turunnya logo televisi, running text. Sistem presentasi memiliki main switcher atau switcher utama yang saling terhubung dengan computer control switcher dan computer control superimpossed. Switcher merupakan alat untuk memilih satu gambar dari berbagai sumber untuk disiarkan atau direkam. Untuk sumber lainnya seperti logo, running text, bumper, dan sebagainya juga akan masuk ke main switcher.
Master Control Console
Bagian ini sebagai pemantau alur sinyal audio dan video. Master control console sebagai penyangga utama penyelenggaraan siaran, membagi sinyal input kebagian lain (studio, presentasi, transfer room), koordinasi utama saat siaran langsung.
Ruang Transfer (Transfer room)
Ruang transfer atau transfer room disebut juga sebagai bagian rekam atau recording. Bagian transfer memberikan input untuk materi siaran yang siap tayang. Bagian transfer dapat merekam materi live atau siaran tunda, merekam acara off air (hasil on air yang sudah ke masyarakat) guna keperluan saksi ke pemasang iklan (Broadcast On Air Whitness). Bagian transfer sebagai perekam materi acara yang belum berformat digital.
Transmisi Up-link
Ruang transmisi merupakan bagian yang menyiarkan sinyal-sinyal audio dan video ke masyarakat. Bagian ini berhubungan dengan frekuensi, daya pancar transmitter, gelombang pemancar, converage area pancaran stasiun televisi, perizinan alokasi frekuensi dengan departemen perhubungan dan lain-lain. Dalam penyiaran televisi, transmisi sebagai pemancar gelombang elektromagnetik dengan dua tipe, yaitu pola penyiaran tatap muka langsung (line off sight) dan pola satelit uplink dan downlink. Line off sight menggunakan gelombang pendek (microwave) yang biasanya untuk keperluan stasiun relay dalam kota (TX Site). Satelit uplink dan downlink menggunakan media satelite repeater untuk keperluan televisi daerah (TX Relay).
SDM Pada Master Control Room
Produser
Produser bertanggung jawab terhadap semua aktivitas pembuatan program. Untuk kebutuhan tertentu, terdapat sebuah komputer dengan system on line seperti New Q Pro yang terhubung langsung dengan teleprompter sehingga produser atau scripwritter dapat melakukan perubahan atau penambahan script yang muncul dan akan dibacakan oleh anchor. Sistem tersebut juga secara online dapat menghitung durasi per materi sehingga produser mendapat informasi yang akurat saat membatalkan (drop) atau menambah materi di dalam segmen agar sesuai dengan durasi dan kebutuhan.
Program Director (PD)
Program director bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan dan melakukan pemilihan gambar dan suara sesuai rundown.
Pengoperasi Switcher (Switcherman)
Switcherman bertanggungjawab mengoperasikan mesin switcher.
Penata Aksara atau Character Generic (CG)
Penata aksara bertugas menampilkan teks berupa informasi seperti nama presenter, narasumber dan informasi lainnya.
Penata Suara (Audioman)
Penata Suara bertugas untuk memilih sumber suara yang akan dimunculkan. Suara atau audio tersebut berasal dari berbagai macam sumber, seperti : microphone di studio yang digunakan talent, peralatan musik, VTR, music player hingga audio yang disimpan di dalam komputer.
Pengoperasi VTR (VTRman)
Pengoperasi VTR bertugas memutar kaset video sesuai rundown dan melakukan perekaman.
Pegoperasi Virtual Set
Pengoperasi virtual set bertugas memunculkan latar belakang virtual yang sebelumnya telah dibuat oleh virtual set designer dan mengatur posisinya agar sesuai dengan locking kamera.
Hubungan Master Control Room ke Pemancar
Program siaran yang siap ditayangkan ke pemirsa dari Master Control Room disalurkan ke stasiun-stasiun pemancar pusat maupun relay. Penyaluran program siaran televisi dilakukan melalui transmission line, microwave, satellite.
Transmission line, menggunakan kabel koaksial atau serabut optik. Program dari Master Control Room disalurkan ke pemancar dalam satu komplek dengan jarak yang dekat.
Microwave, menggunakan frekuensi radio gelombang mikro. Program dari Master Control Room disalurkan ke pemancar dari lokasi yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh. Transmisi microwave biasanya digunakan untuk live event dari lapangan ke studio, atau untuk backup dari studio ke stasiun relay terdekat.
Satellite, menggunakan frekuensi radio gelombang mikro. Program dari Master Control Room disalurkan lokasi yang berbeda dengan jarak yang sangat jauh. Satellite merupakan transmisi dari studio ke stasiun relay di seluruh Indonesia.
Transmisi Satelit
Transmisi satelit menjadi penting dalam penyiaran televisi. Ada dua terminal melengkapi sistem satelit, terminal pertama untuk mengirimkan signal transmisi ke satelit (uplink) dan terminal kedua mengurus penerimaan signal dari satelit (downlink) atau disebut juga TVRO (Television Receiving Only) yang dipakai di rumah-rumah, yakni antene parabola. Materi siaran dari MCR melalui uplink dikirimkan ke satelit. Kemudian signal diterima di satelit dan dikirimkan atau dipancarkan kembali (downlink) ke relay televisi tersebut.
Daftar Penggunaan Satelit TV Swasta Nasional Indonesia
Berikut daftar satelit yang digunakan televisi swasta nasional untuk pengiriman materi siaran dari Master Control Room stasiun televisi:
RCTI : Palapa D SES 7(Indovision) Telkom 1(TelkomVision)
SCTV : Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision) Measat 3
Transtv : SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Trans7 : SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Antv: SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Indosiar : Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
TVOne: Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
Metrotv: Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision) Measat 3
Global TV : Palapa D SES 7 (Indovision) Telkom 1 (TelkomVision)
MNC TV: PalapaD SES 7 (Indovision)
Master Control Room adalah merupakan ujung dari produksi materi siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya. MCR menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi pengoperasian peralatan siaran televisi dan hal-hal non-teknis seperti pengaturan waktu tayan
No comments:
Post a Comment