Jambi: Jumlah harimau Sumatera atau Panthera tigris Sumatrae yang hidup di habitatnya pada taman nasional dan hutan lindung di Pulau Sumatera diperkirakan tinggal 400 ekor. Hal itu dikatakan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, Tri Siswo di Jambi, pada acara pertemuan Forum Harimau Kita, Sabtu (14/7).
Jumlah tersebut turun drastis apabila dibandingkan dengan data tahun 1980-an. Menurut hasil penelitian Borner lewat survei kuisioner pada 1978, jumlah harimau Sumatra masih sekitar seribu ekor. Jumlah ini, sesuai hasil dua peneliti asal luar negeri, Santiapilia dan Ramono, tinggal sekitar 800 ekor pada 1985. Mereka tersebar di 26 kawasan lindung.
Pada 1992, Tilson cs memperkirakan jumlahnya antara 400 hingga 500 ekor. Mereka tinggal di lima taman nasional dan dua kawasan hutan lindung. Menurut Siswo, angka-angka tersebut tidak dapat dijadikan data seri. Karena riset dilakukan dengan metode dan lokasi berbeda. Data itu memberikan gambaran atas keterancaman harimau Sumatra.
Menurut Siswo, ada kondisi ekstrim terhadap habitat harimau Sumatra. Yaitu konflik satwa dengan binatang, khususnya harimau Sumatra. Data dua tahun terakhir ini ada empat ekor harimau Sumatra yang mati akibat konflik dengan manusia. Untuk mengatasi itu, harus ada pembatasan pemberian izin pembukaan lahan untuk perkebunan sawit dan lainnya.
No comments:
Post a Comment