10.8.12

45 Tahun Sekolah Ini Hanya Diasuh Dua Guru

45 Tahun Sekolah Ini Hanya Diasuh Dua GuruSekolah Dasar Katolik (SDK) Mabhasele, Desa Selalejo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo,  luput dari perhatian pemerintah. Selama 45 tahun berdiri, sekolah ini hanya diasuh dua orang guru.
Keterbatasan tenaga pengajar tersebut memaksa sekolah yang berdiri tahun 1967 ini menggunakan sistem tampung  dalam perekrutan siswa baru.

Wakil Kepala Sekolah SDK Mabhasele, Getrudis Ko'o, yang juga siswa angkatan pertama sekolah itu saat ditemui di lokasi sekolah tersebut mengatakan, sejak pertama berdiri hingga saat ini jumlah guru di sekolah tersebut tidak bertambah. Kalau pun bertambah, katanya, hanya  satu orang.
"Jumlah guru di sekolah ini tidak pernah bertambah sejak pertama berdiri. Paling banyak tiga orang," kata Getrudis.


Pernyataan Getrudis dibenarkan Wakil Kepala Sekolah SDK Mabhasele, Faustina Tunga. Keterisoliran  Desa Selalejo  diduga menjadi  penyebab utama sekolah ini luput dari perhatian pemerintah.
Faustin mengatakan, keterbatasan guru  memaksa pihak sekolah menggunakan sistem tampung dalam perekrutan siswa baru. Sistem tampung, menurut Faustin, yaitu sistem penerimaan siswa baru yang dilakukan dalam dua tahun sekali. Padahal dari sisi jumlah anak usia sekolah di desa tersebut dan desa-desa sekitarnya sebenarnya cukup memadai untuk penerimaan siswa baru dengan sistem reguler.

Dengan sistem tampung, saat ini di sekolah tersebut hanya ada kelas siswa kelas empat dan kelas enam yang menempati dua ruang kelas dari empat ruang kelas di sekolah tersebut. Dari sisi fasilitas gedung  dan fasilitas lainnya sesungguhnya sangat memadai.  Sekolah ini hanya kekurangan ruang perpustakaan.
Keterbatasan tenaga pengajar di sekolah itu, jelas Faustin, juga menyebabkan para orangtua di desa  Selalejo dan desa-desa tetangga enggan menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut dan memilih menyekolahkan anak mereka ke  wilayah lain dengan fasilitas dan tenaga pengajar yang lebih memadai.
Faustin mengungkapkan,  saat ini sekolah tersebut hanya diasuh oleh dua guru, kepala sekolah dan dirinya ditambah satu guru honor.  Karena itu, ketika ada kegiatan di kecamatan atau Ibu kota Kabupaten Nagekeo,  seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut terpaksa dihentikan.
"Seluruh proses belajar mengajar terhenti kalau saya dan kepala sekolah ada kegiatan di luar.  Anak-anak terpaksa kita titipkan di guru Paud.

Saat ini, SDK Mabhasele menampung  anak-anak dari  Dusun Hobo Gea,  Desa Ua,  Mabhasele dan Ma'a dari Desa Selalejo,  dan dari Dusun Mabha Ki, Desa Kotagana.*

No comments:

Post a Comment