LONDON – Meksiko U-23 sukses menjungkalkan sejumlah
prediksi di partai final cabang sepakbola putra Olimpiade. El Tri
memboyong emas Olimpiade pertamanya usai mengandaskan Brasil, 2-1, pada
Sabtu Malam, (11/8/2012) di stadion Wembley.
Brasil sudah ketinggalan saat laga belum menghabiskan satu menit. Meksiko hanya butuh waktu 28 detik selepas kick off, untuk unggul lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak Oribe Peralta setelah ‘disusui’ assist Javier Aquino.
Hingga medio interval perdana, Brasil belum juga mampu menyamakan kedudukan. Di menit ke-33, treinador Mano Menezes coba menambah daya gedor dengan memasukkan Hulk menggantikan Alex Sandro. Tapi tetap belum bisa mengubah insentif serangan Meksiko yang kian gencar. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan 1-0 untuk El Tri tetap bertahan.
Serangan lain negeri semenanjung Yucatan itu kian lancar mengalir. Contohnya di menit ke-34 dan 35 lewat kaki Marco Fabián dan Carlos Salcido. Tapi spekulasi keduanya dari luar kotak penalti belum menemui sasaran. Hingga 45 pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk keunggulan armada asuhan Luis Fernando Tena.
Awal kisah di babak kedua tak berbeda jauh dari interval sebelumnya. Meksiko masih memegang inisiatif serangan. Sementara Brasil, acap kesulitan menembus lini bertahan Meksiko yang dibantu barisan tengah. Seringkali, penghadangan Meksiko terkesan ‘jorok’. Bahkan Menezes sering protes kepada ofisial wasit di pinggir lapangan.
Brasil nyaris kembali kebobolan di menit ke-64. Berawal dari blunder lini bertahan Brasil, Fabián coba mengentaskan kansnya dengan tendangan akrobatik. Beruntung bagi Brasil, bola hanya membentur mistar.
Dua menit kemudian, Leandro Damião yang berdiri di mulut gawang, kedapatan assist pendek nan matang. Nahas, Damião gagal mengkonversi menjadi gol penyama kedudukan. Hadangan Hiram Mier sukses menggagalkan sontekan Damião ke gawang Meksiko.
Segenap fans Meksiko sempat bergolak kegirangan di menit ke-69 saat Oribe Peralta menceploskan gol kedua. Tapi sayang, gol tersebut mesti dianulir wasit Mark Clattenburg. Peralta sudah terjebak off-side sebelumnya.
Gol keempat yang nyata dari Peralta selama Olimpiade baru tercipta di menit ke-75 sekaligus petaka bagi Seleção muda. Sebuah set-piece kiriman Fabián dari sisi kiri pertahanan Brasil, sukses diubah Peralta menjadi gol cantik via tandukannya. Papan skor di Wembley sontak berubah 2-0 bagi anak-anak asuh Luis Fernando Tena.
Brasil baru bisa mencetak gol penghibur di menit 90’+1 atas jasa Hulk. Setelah mendapat bola menjurus, bomber FC Porto itu menyusup hingga jantung pertahanan. Bola pun sukses diceploskan mendatar dan menggetarkan jaring gawang José Corona. Skor kembali berubah, 2-1 masih untuk keunggulan Meksiko.
Hingga babak kedua rampung dimainkan, skor tetap lestari. Alhasil, rangkuman final ini jadi hasil ant-klimaks bagi Brasil U-23 yang sejak awal perhelatan cabang sepakbola putra, banyak difavoritkan akan membawa pulang emas. Tapi fakta berpihak sebaliknya, Brasil masih harus menunggu empat tahun lagi untuk menggenggam emas pertama mereka.
Susunan Pemain:
Brasil U-23: Gabriel Ferreira, Thiago Silva, Marcelo Vieira, Rafael da Silva/Lucas Moura (85’), Alex Sandro/Hulk de Souza (33’), Juan Jesus, Oscar Júnior, Sandro Cordeiro/Alexandre Pato (71’), Rômulo Monteiro, Neymar da Silva, Leandro Damião
Meksiko U-23: José Corona, Carlos Salcido, Darvin Chavez, Israel Jiménez/Nestor Vidrio (81’), Hiram Mier, Diego Reyes, Marco Fabián, Javier Aquino/Miguel Ponce (57’), Hector Herrera, Jorge Enríquez, Oribe Peralta/Raúl Jiménez (86’).
(raw)
Brasil sudah ketinggalan saat laga belum menghabiskan satu menit. Meksiko hanya butuh waktu 28 detik selepas kick off, untuk unggul lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak Oribe Peralta setelah ‘disusui’ assist Javier Aquino.
Hingga medio interval perdana, Brasil belum juga mampu menyamakan kedudukan. Di menit ke-33, treinador Mano Menezes coba menambah daya gedor dengan memasukkan Hulk menggantikan Alex Sandro. Tapi tetap belum bisa mengubah insentif serangan Meksiko yang kian gencar. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan 1-0 untuk El Tri tetap bertahan.
Serangan lain negeri semenanjung Yucatan itu kian lancar mengalir. Contohnya di menit ke-34 dan 35 lewat kaki Marco Fabián dan Carlos Salcido. Tapi spekulasi keduanya dari luar kotak penalti belum menemui sasaran. Hingga 45 pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk keunggulan armada asuhan Luis Fernando Tena.
Awal kisah di babak kedua tak berbeda jauh dari interval sebelumnya. Meksiko masih memegang inisiatif serangan. Sementara Brasil, acap kesulitan menembus lini bertahan Meksiko yang dibantu barisan tengah. Seringkali, penghadangan Meksiko terkesan ‘jorok’. Bahkan Menezes sering protes kepada ofisial wasit di pinggir lapangan.
Brasil nyaris kembali kebobolan di menit ke-64. Berawal dari blunder lini bertahan Brasil, Fabián coba mengentaskan kansnya dengan tendangan akrobatik. Beruntung bagi Brasil, bola hanya membentur mistar.
Dua menit kemudian, Leandro Damião yang berdiri di mulut gawang, kedapatan assist pendek nan matang. Nahas, Damião gagal mengkonversi menjadi gol penyama kedudukan. Hadangan Hiram Mier sukses menggagalkan sontekan Damião ke gawang Meksiko.
Segenap fans Meksiko sempat bergolak kegirangan di menit ke-69 saat Oribe Peralta menceploskan gol kedua. Tapi sayang, gol tersebut mesti dianulir wasit Mark Clattenburg. Peralta sudah terjebak off-side sebelumnya.
Gol keempat yang nyata dari Peralta selama Olimpiade baru tercipta di menit ke-75 sekaligus petaka bagi Seleção muda. Sebuah set-piece kiriman Fabián dari sisi kiri pertahanan Brasil, sukses diubah Peralta menjadi gol cantik via tandukannya. Papan skor di Wembley sontak berubah 2-0 bagi anak-anak asuh Luis Fernando Tena.
Brasil baru bisa mencetak gol penghibur di menit 90’+1 atas jasa Hulk. Setelah mendapat bola menjurus, bomber FC Porto itu menyusup hingga jantung pertahanan. Bola pun sukses diceploskan mendatar dan menggetarkan jaring gawang José Corona. Skor kembali berubah, 2-1 masih untuk keunggulan Meksiko.
Hingga babak kedua rampung dimainkan, skor tetap lestari. Alhasil, rangkuman final ini jadi hasil ant-klimaks bagi Brasil U-23 yang sejak awal perhelatan cabang sepakbola putra, banyak difavoritkan akan membawa pulang emas. Tapi fakta berpihak sebaliknya, Brasil masih harus menunggu empat tahun lagi untuk menggenggam emas pertama mereka.
Susunan Pemain:
Brasil U-23: Gabriel Ferreira, Thiago Silva, Marcelo Vieira, Rafael da Silva/Lucas Moura (85’), Alex Sandro/Hulk de Souza (33’), Juan Jesus, Oscar Júnior, Sandro Cordeiro/Alexandre Pato (71’), Rômulo Monteiro, Neymar da Silva, Leandro Damião
Meksiko U-23: José Corona, Carlos Salcido, Darvin Chavez, Israel Jiménez/Nestor Vidrio (81’), Hiram Mier, Diego Reyes, Marco Fabián, Javier Aquino/Miguel Ponce (57’), Hector Herrera, Jorge Enríquez, Oribe Peralta/Raúl Jiménez (86’).
(raw)
No comments:
Post a Comment