London: Kuning telur ternyata sama
buruknya dengan merokok. Mengonsumsi si kuning bulat itu bisa
berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
Penelitian itu dipublikasikan secara online dalam jurnal Atherosclerosis, seperti dilansir Dailymail, Rabu (15/8).
Masalah kuning telur itu terletak pada peningkatan risiko pengerasan arteri yang dikenal dengan aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak (lemak, kolesterol, dan buangan sel lainnya). Kondisi ini menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot.
Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Jika terjadi pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary artery disease) atau penyakit jantung iskemik.
Dr David Spence dari University of Western Ontario, London, Kanada, terlibat penelitian. Ia mengungkapkan, makan kuning telur sama buruknya sekitar dua per tiga dengan merokok.
Dalam penelitian itu, sebanyak 1.231 pria dan wanita dengan usia rata-rata 61,5 tahun ikut survei. Peneliti menggunakan USG untuk pengukuran total plak dan mengisi kuisioner sesuai dengan gaya hidup pasien.
Dan hasilnya, daerah plak karotid meningkat setelah usia 40 tahun, tapi rata-rata peningkatan setelah bertahun-tahun rutin merokok dan mengonsumsi kuning telur.
"Tingginya asupan kolesterol meningkatkan risiko kardiovaskular dan kuning telur memiliki kandungan kolesterol yang tinggi," jelas Dr Spence, 67, yang juga seorang profesor neurologi.
Menurutnya, penelitian ini menunjukkan, dengan usia, plak terbentuk secara bertahap di arteri dan kuning telur membuatnya terbentuk lebih cepat. Ia menekankan, konsumsi kuning telur secara teratur harus dihindari oleh orang yang berisiko penyakit jantung.(MEL)
Penelitian itu dipublikasikan secara online dalam jurnal Atherosclerosis, seperti dilansir Dailymail, Rabu (15/8).
Masalah kuning telur itu terletak pada peningkatan risiko pengerasan arteri yang dikenal dengan aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak (lemak, kolesterol, dan buangan sel lainnya). Kondisi ini menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot.
Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Jika terjadi pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary artery disease) atau penyakit jantung iskemik.
Dr David Spence dari University of Western Ontario, London, Kanada, terlibat penelitian. Ia mengungkapkan, makan kuning telur sama buruknya sekitar dua per tiga dengan merokok.
Dalam penelitian itu, sebanyak 1.231 pria dan wanita dengan usia rata-rata 61,5 tahun ikut survei. Peneliti menggunakan USG untuk pengukuran total plak dan mengisi kuisioner sesuai dengan gaya hidup pasien.
Dan hasilnya, daerah plak karotid meningkat setelah usia 40 tahun, tapi rata-rata peningkatan setelah bertahun-tahun rutin merokok dan mengonsumsi kuning telur.
"Tingginya asupan kolesterol meningkatkan risiko kardiovaskular dan kuning telur memiliki kandungan kolesterol yang tinggi," jelas Dr Spence, 67, yang juga seorang profesor neurologi.
Menurutnya, penelitian ini menunjukkan, dengan usia, plak terbentuk secara bertahap di arteri dan kuning telur membuatnya terbentuk lebih cepat. Ia menekankan, konsumsi kuning telur secara teratur harus dihindari oleh orang yang berisiko penyakit jantung.(MEL)
No comments:
Post a Comment