YERUSALEM - Mantan Kepala Dinas Intelijen
Israel (Mossad) Danny Yatom mengatakan, Israel bisa menghancurkan
beberapa wilayah di Lebanon dan Gaza bila Israel menerima serangan
roket.
Yatom menilai, selama ini Hizbullah dan Hamas masih dipandang sebagai pihak yang mengancam Israel. Roket-roket milik Hizbullah dan Hamas juga mengempung Negeri Yahudi.
"Kami harus menghentikan mereka menembakkan misilnya dari utara dan selata secepat mungkin," ujar Yatom, seperti dikutip Israel Radio, Selasa (14/8/2012).
"Bisa saja, Lebanon dan Gaza membayar harga dari serangan itu. Kami mampu menghancurkan beberapa bagian wilayah di Lebanon dan Gaza," imuhnya.
Rencana serangan Israel ke Lebanon dan Gaza berkaitan dengan rencana serangan ke Iran. Sejauh ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak mendukung operasi militer untuk menghancurkan reaktor nuklir Iran.
Meski demikian, beberapa petinggi militer menolaknya karena serangan itu bisa memicu konflik regional. Konsekuensi besar akan muncul lewat serangan itu.
Pada 27 September mendatang, Netanyahu juga akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua pejabat tinggi itu siap mendiskusikan isu Iran di Majelis Umum PBB.(AUL)
Yatom menilai, selama ini Hizbullah dan Hamas masih dipandang sebagai pihak yang mengancam Israel. Roket-roket milik Hizbullah dan Hamas juga mengempung Negeri Yahudi.
"Kami harus menghentikan mereka menembakkan misilnya dari utara dan selata secepat mungkin," ujar Yatom, seperti dikutip Israel Radio, Selasa (14/8/2012).
"Bisa saja, Lebanon dan Gaza membayar harga dari serangan itu. Kami mampu menghancurkan beberapa bagian wilayah di Lebanon dan Gaza," imuhnya.
Rencana serangan Israel ke Lebanon dan Gaza berkaitan dengan rencana serangan ke Iran. Sejauh ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak mendukung operasi militer untuk menghancurkan reaktor nuklir Iran.
Meski demikian, beberapa petinggi militer menolaknya karena serangan itu bisa memicu konflik regional. Konsekuensi besar akan muncul lewat serangan itu.
Pada 27 September mendatang, Netanyahu juga akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua pejabat tinggi itu siap mendiskusikan isu Iran di Majelis Umum PBB.(AUL)
No comments:
Post a Comment