Johan Huibers, pengusaha kaya warga Belanda, membangun sebuah perahu besar menyerupai bahtera Nabi Nuh.
Itu ia lakukan setelah bermimpi negaranya bakal dilanda banjir. Seperti dilaporkan CNN, Jumat (3/8/2012), Huibers menggunakan metode pengukuran kuno, yakni berdasarkan panjang kaki manusia dari lutut hingga jari kaki, untuk membangun replika bahtera Nabi Nuh.
Pada 1992 silam, Huibers bermimpi Belanda akan dilanda air bah dari Laut Utara. Lantas, ia membeli buku tentang bahtera Nabi Nuh.
"Malam itu, ketika duduk bersama anak saya, saya melihat buku itu. Sejak itulah saya berniat membangunnya. Saya memang pemimpi,” kata Huibers.
Kapal tersebut telah selesai dibangun dan dipamerkan ke publik, di Sungai Merwede di Kota Dordrecht, Belanda. Panjang Bahtera mencapai 137 meter, lebar 21 meter, dan tinggi 14 meter.
Kapal buatan Huibers juga diisi hewan-hewan yang terbuat dari plastik dalam ukuran sebenarnya. Ia menyebut kapal ini sebagai 'Museum Injil'.
“Kami ingin berdakwah kepada orang-orang mengenai Tuhan. Kami ingin membangun sesuatu yang bisa menjelaskan Injil dalam bentuk nyata,” tuturnya. (*)
Itu ia lakukan setelah bermimpi negaranya bakal dilanda banjir. Seperti dilaporkan CNN, Jumat (3/8/2012), Huibers menggunakan metode pengukuran kuno, yakni berdasarkan panjang kaki manusia dari lutut hingga jari kaki, untuk membangun replika bahtera Nabi Nuh.
Pada 1992 silam, Huibers bermimpi Belanda akan dilanda air bah dari Laut Utara. Lantas, ia membeli buku tentang bahtera Nabi Nuh.
"Malam itu, ketika duduk bersama anak saya, saya melihat buku itu. Sejak itulah saya berniat membangunnya. Saya memang pemimpi,” kata Huibers.
Kapal tersebut telah selesai dibangun dan dipamerkan ke publik, di Sungai Merwede di Kota Dordrecht, Belanda. Panjang Bahtera mencapai 137 meter, lebar 21 meter, dan tinggi 14 meter.
Kapal buatan Huibers juga diisi hewan-hewan yang terbuat dari plastik dalam ukuran sebenarnya. Ia menyebut kapal ini sebagai 'Museum Injil'.
“Kami ingin berdakwah kepada orang-orang mengenai Tuhan. Kami ingin membangun sesuatu yang bisa menjelaskan Injil dalam bentuk nyata,” tuturnya. (*)
No comments:
Post a Comment