Warga Kamboja yang tinggal di salah satu desa, menemukan kuburan massal
di era kepemimpinan rezim Khmer Merah. Kuburan massal itu berisi
tengkorak, tulang-belulang dengan kaki yang terikat tali.
Kuburan massal itu ditemukan pada akhir pekan lalu di tempat yang terletak sekira 60 kilometer dari Siem Reap, wilayah yang berdekatan dengan Candi Angkor Wat. Pemerintah setempat juga menyelidiki temuan itu.
Menurut Pemerintah Kamboja, warga-warga di desa menemukan sekira 20 tengkorak beserta tulang-belulangnya. Sisa-sisa manusia itu ditemukannya di sebuah hutan dan pada saat itu, mereka tengah melakukan proses penggalian tanah. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Senin (6/8/2012).
Pejabat militer di Siem Reap, Nhim Sela mengatakan bahwa, kuburan massal itu berada di dekat penjara Khmer Merah. Di wilayah itu, ratusan pasukan Kamboja diperintahkan untuk berjaga-jaga dan menggali lubang untuk kuburan massal.
Di bawah kepemimpinan rezim komunis Khmer Merah, lebih dari 2 juta jiwa warga Kamboja tewas akibat kelaparan, kehabisan tenaga, dan penyiksaan. Warga Muslim Cham juga merasakan pedihnya penyiksaan rezim Khmer Merah.
Pada 1975 silam, rezim komunis itu pun melakukan pemindahan paksa 1 juta warga dari Phnom Penh ke wilayah pedesaan. Pemindahan paksa itu ditujukan untuk memusatkan perhatian rezim Khmer Merah terhadap industri pertanian.(AUL)
Kuburan massal itu ditemukan pada akhir pekan lalu di tempat yang terletak sekira 60 kilometer dari Siem Reap, wilayah yang berdekatan dengan Candi Angkor Wat. Pemerintah setempat juga menyelidiki temuan itu.
Menurut Pemerintah Kamboja, warga-warga di desa menemukan sekira 20 tengkorak beserta tulang-belulangnya. Sisa-sisa manusia itu ditemukannya di sebuah hutan dan pada saat itu, mereka tengah melakukan proses penggalian tanah. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Senin (6/8/2012).
Pejabat militer di Siem Reap, Nhim Sela mengatakan bahwa, kuburan massal itu berada di dekat penjara Khmer Merah. Di wilayah itu, ratusan pasukan Kamboja diperintahkan untuk berjaga-jaga dan menggali lubang untuk kuburan massal.
Di bawah kepemimpinan rezim komunis Khmer Merah, lebih dari 2 juta jiwa warga Kamboja tewas akibat kelaparan, kehabisan tenaga, dan penyiksaan. Warga Muslim Cham juga merasakan pedihnya penyiksaan rezim Khmer Merah.
Pada 1975 silam, rezim komunis itu pun melakukan pemindahan paksa 1 juta warga dari Phnom Penh ke wilayah pedesaan. Pemindahan paksa itu ditujukan untuk memusatkan perhatian rezim Khmer Merah terhadap industri pertanian.(AUL)
No comments:
Post a Comment