25.6.12

Cinta Kasih Seorang Menantu



Dari Sebutan KAFIR hingga yang Terkasih


Inilah sekilas kisah nyata yang dialami tetangga saya Bagaimana dia Di buat merasa terasing dan akhirnya dianggap sebagai Menantu yang paling di Kasihi Mertuanya.

Sebut saja namanya Rina….
Saat masih gadis memang Cantik ….. dia menunjukkan albumnya yg saat itu masih menggunakan Kamera…Jeprett ..treeettt…. alias camera Roll film (Nyetaknya nunggu 3 hari baru jadi).

Aku lewat depan rumahnya… Dan Rina – pun dengan ramah seadanya menawarkan sepatu yang dia dapat dari tong sampah… (karna sekarang pekerjaannya Pemulung), Tapi sayang sepatunya ga muat samaku..karena kakiku yg besarnya mirip kingkong..hehheh…. saya mulai bertanya sedikit tentang kehidupan rumah tangganya…EEEhhh malah dia cerita seperti telenovela Rosalinda panjangnya… abisla waktu 1 jam lamanya , mirip Inang –inang ngerumpi gitulah…hahhah maklum jaman sekarang… cowok-pun dikit doyan nge-rumpi….
Jadilah aku sepertti Pendengar Radio berita 68 H…..

Begini kisahnya:
Rina adalah seorang Batak, seperti biasa ..orang Batak tu doyan merantau, entah karna udah Tradisi atau karna ga ada Penghasilan di kampong atau mungkin ingin mencari tempat yg lebih menjanjikan atau apalah namanya….. Rina merantau ke Kota Jambi……

Adalah namanya Toni asli Jambi, mereka berdua satu kerjaan….. di Perkebunan, Toni seorang Sopir, dan Rina Pekerja Ngumpul getah. Mereka pacaran selama setahun lamanya… hingga akhirnya Toni melamar Rina sebagai Istrinya….. Tapi Rina membuat sebuah perjanjian: rina mau Menikah ama Toni jika Toni mau ikut agama yang di anut oleh Rina… Karna mereka berdua punya keyakinan yg berbeda…
Akhirnya Toni setuju dengan perjanjian itu… tapi Toni hanya minta 1 Syarat.. yaitu Setia sampai mati… tidak seperti Wanita lain yg pernah dia kenal datang dan pergi sesuka hatinya.
Kesepakatan berdua – pun Deal”

Toni memberitahukan kepada keluarganya bahwa Dia akan menikahi seorang gadis berdarah Batak dan Ikut Agama si Gadis tersebut…..
Semua keluarga besar si Toni – pun tidak setuju.
Bahkan Toni tidak dianggap lagi sebagai Anaknya karna hal itu.
Nama-nya Cinta atau Jodoh…..
Akhirnya mereka menikah tanpa Restu dari Pihak laki-laki… tentunya dengan adat batak… Toni – pun di kasih Marga. (Sebuah penghormatan yang sangat besar bagi suku lain).

Rina sang istri… punya kepribadian yg teguh akan sebuah Kata Mengalah dan mengalah….
Walaupun semua keluarga dari Toni melarang Rina datang ke rumah Saudara saudaranya bahkan ke Rumah mertuanya….. tapi Rina Tidak peduli dengan hal itu…. Hari pertama Rina ke rumah mertuanya… Rina di usir dan dibilang dasar Kafir,di maki dan dikata katai kasar, bahkan Rina dituduh Melett suaminya (Toni).

Meski demikian perlakuan mertuanya pada Rina, dia tak pernah melawan..dia hanya diam dan pergi kalo di usir. Besoknya Rina-pun datang kerumah mertuanya ( Rumah orang ne berdekatan semua), Rina membawa makanan…… Mertuanya melempar makanan tersebut dan dibilang makanan Haram…

Rina-pun menangis mendengarnya, dia hanya terdiam di depan rumah mertuanya…dan seperti sebelumnya ..setelah mendapat makian Rina di usir pulang.
Hari demi hari…kalo ada waku luang Rina selalu menyempatkan diri ke rumah mertuanya… walau selalu kata – kata kasar yang sama selalu ia dapatkan… Rina berpendapat.. dia memang mertuaku, tapi bagiku Mertuaku adalah orangtua-ku.
Hingga 8 bulan setelah menikah Rina dan Toni dikaruniahi seorang Putri yang Cantik, tentunya mereka sangat bahagia atas kehadiran putrinya… Rina berharap dengan kehadiran putrinya, mungkin mertuanya bisa menerima Rina…..

Hari Pertama Rina membawa putrinya ke rumah mertuanya…. Rina tak mendapat sambutan ramah sedikit-pun… Rina dan Putrinya selalu terasing di rumah mertuanya…tak pernah diajak ngomong… bahkan mertuanya pergi dari Rumah kalo mereka dating. Sedih tak tertahan-kan…. Tapi apa mau dikata itulah adanya. Tapi ada hal yg berubah ama mertuanya setelah Rina punya anak..Dia tak pernah di usir lagi… hanya saja Selalu tak di anggap ada (Seperti lagu agnes monika..hheheh)

Sebenarnya Rina selalu cerita Kepada suaminya tentang apa yang dilakukan
Mertuanya dan adek serta Kakak iparnya kalo sedang bertamau kesana,
Tapi apa kata suaminya: Kamunya aja yang bandal.. da di gituin pun masih mau juga kesana… resiko-nya kan kamu tau sendiri…
Hingga putri keduanya Pun lahir……

Tapi sikap Mertuanya selalu sama terhadapnya..tiada yang berubah.
Umur anak pertamanya sudah 3 tahun, Rina selalu merasa sedih jika dia melihat Putrinya di usir dari Rumah kakak iparnya yg sedang main – main, begitu juga dengan mertuanya.

Singkat cerita … setelah anak yang kedua berumur 2 tahun Rina sedang mengandung… (hamil 4 bulan)
Naas – pun terjadi… Sang suami (Toni) Kecelakaan, tak sempat di bawa ke rumah sakit, Toni meninggal di Perjalanan, Sang Istri(Rina) shock… hampir tidak bisa menerima kenyataan…. Orang tua si Rina meminta agar Toni di makam-kan di daerah Tapanuli, tapi Rina menolaknya… Rina meminta agar Toni dimakamkan di Jambi… sesuai adat Jambi. SAtu hal lagi… kalo Toni di makamkan di Tapanuli..sama saja saya membuang sejarah yang sudah saya buat selama ini……

Jika suatu hari saya dan anak saya pergi ke daerah mana-pun di dunia ini… Kami ingin melihatnya kembali di sini Di Jambi.
Setelah kepergian suaminya..Rina harus me-mikul beban yang amat berat…. Dia menjadi Tulang punggung rumah tangga ..alias single parent, belum lagi sikap keluarganya yang tidak peduli kepadanya.
1 Bulan setelah suaminya pergi… Rina berpikir tuk kembali kerja di Perkebunan,…. Dia sadar sebentar lagi anaknya sekolah… dan 3 bulan lagi dia akan me-lahirkan anak bungsunya.

Dengan gaji yang pas-pasan Rina masih berusaha menyisihkan gajinya tuk biaya persalinan nanti… kalo ada waktu senggang Rina selalu menyempatkan diri ke rumah Mertuanya…walau sikap mertuanya masih sama seperti biasanya…. Tapi Rina selalu teguh dan sabar.

Rina tak pernah mendapat bantuan apa-pun dari Mertuanya dan keluarganya di Jambi…. Rina berjuang sendiri menghidupi ke dua anaknya dan yang di kandungannya.
Akhir yang paling Ditunggu – tunggu –pun tiba yaitu kelahiran anak bungsunya (Laki-laki), Rina sangat bangga, karna Penerus marga dari Suaminya telah ada…….
Saat persalinan Rina mengalami kesedihan yang sangat mendalam… tiada keluarga yang menemani… hanya kedua putrinya berada di sampingnya dan kawan –kawannya dari tempa kerja. Rina sangat berharap Mertua-nya ada di sampingnya.
Tapi dia sangat bersyukur karna bayinya sehat.

Genap 1 Tahun Putranya…. Tempat kerjanya mengalami PHK, Rina-pun ikut daftar PHK, cobaan apa lagi ni Tuhan..begitu di hatinya… tapi dia selalu menerima dengan Iklas……
Putri sulungnya pun da waktunya masuk SD, Lengkapla penderitaan Rina…… Rina tak mau diam begitu saja ..Dia bercita-cita “ saya akan menyekolahkan anak-anak saya setinggi-tingginya”

Walau-pun tanpa dukungan dari keluarganya… Rina mencari Pekerjaan yg berbeda yaitu Pemulung…
Selama setahun dia jadi Pemulung… memang sangat mencukupi kehidupan sehari-hari, serta biaya sekolah Putrinya…. Kalo pas Hari raya besar Rina berusaha dengan semampunya membelikan Baju buat Mertuanya… entah mertuanya suka ..dia-pun tak pernah tau, Rina hanya bilang” Di terima saja sudah syukur”
Rina memulung jalan kaki…. Entah karna Dia yg mulai, hingga timbul niat tetangganya jadi pemulung… dia tidak pernah bertanya tentang hal –itu, yang jelas persaingan sudah mulai terasa. Penghasilan – nya pun menurun drastic.. kareana tetangganya me-mulung pake becak… sementara dia hanya jalan kaki…. Wajar saja kalo dia selalu di dahului tetangganya.

Rina sudah mulai tak tahan dengan tunutan Ekonomi…….. Dia – pun berniat merantau ke Batam… siapa tau disana lebih baik, kebetulan disini ada Saudaranya.
Saat hari H mau keberangkatannya: Rina minta pamit ke Rumah adek Iparnya dan kakak Iparnya yg (Kakak iparnya yg perempuan sudah 2x menikah…karna cerai))… Rina meminta-maaf atas segala kelakuannya selama di sini jika ada yang salah… Tapi iparnya hanya diam… Dan Rina pun merogoh koceknya dan mengambil duit Lima ribuan… dan dikasikan ke anak iparnya itu…. Dan berkata sejujurnya aku sangat menyayangi kalian.

Terakhir dia Pamitan ke Rumah Mertuanya:
Belum sempat dia ketok pintu rumah mertuanya…… Mertuanya sudah duluan membukakan Pintu untuknya dan Anak bungsu yg ada di gendongannya, Tapi saat itu mertuanya menangis serta memeluk Rina (Menantunya).. dan meminta maaf atas segala sikapnya selama ini, dan meminta Menantunya agar tak pergi ke Batam, Tapi Rina Bilang… Sejak hari pertama Saya menginjak Rumah ini “Ma” ..saya sudah maafkan Mama.. dan memaaf – kan diriku juga… Kalo saya tak memaafkan Mama …apakah hari ini saya akan datang kesini… dan juga hari yg sudah bertahun-tahun aku lalui… itu semua demi Cucu mama ini… bukan aku tapi..lihatla… Cucumu….

Mertuanya pun semakin menangis mendengar kata-kata Rina menantunya……. Rina pun menangis saat mertuanya meminta cucunya yang imut di gendong….. dia menangis karna terharu…..
Mertuanya pun meminta duduk Rina di sofa yg lembut itu… dan mertuanya lekas ke dapur membuatkan teh -manis buat mantu serta cucunya……..
Mertuanya berterus-terang kenapa ia sangat membencinya;(Rina)….. Hanya karena anaknya ikut agama yang di anut Rina, Tapi dengan sopan Rina menjawab” Ma….

Tidak apa mama membenci agama kami….. tapi jangan benci kebaikan kami atau mungkin kebaikan dari siapapun yg beda agama dari kita” Jikalau aku berpikiran sama seperti Mama… berarti saya sudah Kehilangan Abang kandungku yg Ikut agama Istrinya….. Tapi saya berpikir postif… setiap orang punya hak menetukan sikapnya…. Walau kenyataannya akan pahit… kalo kita tak bisa menerimanya setidaknya kita bisa menghargainya.

Kembali Sang mertua berkata: “ Rina…. Sebenarnya semenjak kepergian Anakku Toni…. Aku sangat bangga padamu, aku salut melihat semangatmu memperjuangkan Cucu-cucu ku, tanpa bantuan kami…. Bahkan kamu rela jadi pemulung demi cucuku…..
Tidak seperti Putriku yang baru 1 tahun cerai sudah menikah lagi

Sang mertua meyakinkan Rina dengan perkataanya: Yang satu ini harus kamu Ingat” Kamu-lah Menantu yang paling ku – kasihi dan kuhormati “ lebih dari aku mengasihi putri – putriku….. aku mengizinkan kamu ke Batam dan aku ber Do’a semoga Allah selalu menemanimu””

Sang mertua –pun memberikan HP kepada Rina agar mereka bisa saling komunikasi nanti…… dan Uang 5 Juta untuk biaya pindahan anak sekolah cucunya…. Rina pun mencium kaki Mertuanya… walau mertuanya melarangnya tapi Rina tetap melakukannya…. Mertuanya bilang : Rina tak layak melakukan itu ama Mama.. mengingat kelakuan mama selama ini,

Itulah kisah tetanggaku Rina…. Yg memilukan..tapi bahagia selamanya’ Dimasa sekarang Mertuanya setiap hari Nelpon Cucu-cunya, dan sekali sebulan ngirim SPP cucunya , Mertuanya selalu bilang Kangen Ama cucunya Si Batak yang Si – pudan……

Yah…. Semoga Bahagia
Salam Penulis….

No comments:

Post a Comment